Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Megabintang Manchester United, Cristiano Ronaldo, dinilai akan berakhir sebagai kuli bangunan jika tak berkarier di dunia sepak bola.
Cristiano Ronaldo telah dikenal luas sebagai pesepak bola terhebat di dunia dengan beragam prestasi yang diraihnya.
Selama menjadi pesepak bola, Cristiano Ronaldo tercatat telah mengumpulkan 34 trofi bersama klub maupun timnas Portugal.
Bukan cuma menjalani karier yang penuh trofi dan penghargaan, Cristiano Ronaldo juga bergelimang rekor.
Paling terbaru, CR7 memecahkan rekor milik legenda timnas Iran, Ali Daei, sebagai pencetak gol terbanyak di level internasional dengan 111 lesakan.
Baca Juga: Bertemu Lionel Messi, Anak Cristiano Ronaldo Sempat Tak Percaya Postur Pendek La Pulga
Ibunda Ronaldo, Dolores Aveiro, mengaku bahwa sepak bola memiliki peran begitu besar dalam kehidupan anaknya.
Dolores membayangkan jika Ronaldo tak menjadi pesepak bola profesional, maka sang megabintang pasti akan berakhir menjadi kuli bangunan.
Dolores mengenang langkah pertama Ronaldo untuk memulai kariernya sebagai pesepak bola.
Dia mengungkapkan bahwa jalan yang dilalui Ronaldo tidak mudah sebelum akhirnya menemui kesuksesan.
Pada usia 11 tahun, Ronaldo harus meninggalkan rumahnya di Madeira menuju Lisabon demi bergabung tim profesional pertamanya.
CR7 sempat menjalani trial selama tiga hari sebelum diterima di akademi Sporting Lisbon.
Baca Juga: Kunjungi Rumah Cristiano Ronaldo, Rio Ferdinand Tercengang Temukan Rahasia Sang Megabintang
Namun, ketika Ronaldo mendapatkan tawaran dari Manchester United pada 2003, Dolores menyadari bahwa apa yang telah diupayakan dirinya dan sang anak itu sepadan.
Dolores menganggap bahwa Sepak bola telah memberi banyak hal bagi Ronaldo dan keluarganya, termasuk membantu CR7 menemukan dirinya.
"Dia meninggalkan rumah saat usianya masih 11 tahun," kata Dolores dalam podcast Sporting Lisbon ADN de Leao, dikutip BolaSport.com dari Record.
"Itu pengorbanan yang besar, tetapi itu sepadan dengan hasilnya."
"Selama dua tahun pertama dia sendirian, tapi kemudian saya meninggalkan segalanya dan datang ke sini (Lisabon)."
"Tanpa sepak bola, dia bukan siapa-siapa, dia akan menjadi seorang kuli bangunan."
"Dan menjadi seorang kuli bangunan, dia tidak akan pernah menjadi yang terbaik di dunia."
"Ketika dia mulai bermain sepak bola, saya banyak menangis."
"Dia lalu akan berkata kepada saya: 'Bu, jangan khawatir, saya akan bermain sepak bola dan saya akan membelikanmu rumah dan mobil'."
"Dan itulah yang dia lakukan," tuturnya lagi.