Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eks juru taktik AS Roma, Paulo Fonceca, mengungkap alasannya batal melatih Tottenham Hotspur di awal musim ini.
Paulo Fonseca dan AS Roma resmi berpisah setelah musim 2020-2021 berakhir.
Rentetan hasil buruk yang dialami Tim Serigala Ibu Kota pada musim tersebut diyakini menjadi penyebab kontrak Fonseca tak diperpanjang.
Posisinya pun digantikan oleh Jose Mourinho, yang menganggur usai dipecat Tottenham Hotspur pada April 2021.
Sempat beredar kabar bahwa Fonseca akan mengisi kursi pelatih Spurs yang kosong sebelum musim 2021-2022 dimulai.
Baca Juga: Tak Percaya Lionel Messi Pendek, Putra Cristiano Ronaldo Sampai Pangling
Bahkan, Fonseca dilaporkan secara lisan sudah setuju untuk menandatangani kontrak berduarasi dua tahun dengan The Lilywhites.
Namun, kesepakatan tersebut pada akhirnya batal terwujud dan Spurs memilih menunjuk Nuno Espirito Santo sebagai pelatih anyarnya.
Baru-baru ini, Fonseca membenarkan kabar mengenai dirinya yang hampir melatih Spurs.
Namun, juru taktik berusia 48 tahun itu mengungkapkan bahwa penunjukan Fabio Paratici sebagai direktur klub yang baru menjadi penyebab kegagalan dirinya pindah ke klub London Utara itu.
Fonseca mengatakan bahwa filosofi sepak bola menyerangnya tidak sesuai dengan keinginan Paratici.
"Kesepakatan telah dilakukan. Kami merencanakan pramusim dan Tottenham menginginkan pelatih ofensif," kata Fonseca seperti dikutip BolaSport.com dari The Telegraph.
Baca Juga: 3 Syarat Xavi Bisa Jadi Pelatih Barcelona, Salah Satunya soal Nasib Ronald Koeman
"Belum sempat diumumkan, tetapi kami memang telah merencanakan pra-musim untuk para pemain."
"Tetapi segalanya berubah ketika direktur pelaksana baru tiba dan kami tidak setuju dengan beberapa ide dan dia lebih memilih pelatih lain."
"Saya punya beberapa prinsip."
"Saya ingin menjadi pelatih tim-tim hebat tetapi saya menginginkan proyek dan klub yang tepat di mana orang-orang percaya pada ide-ide saya, cara saya bermain dan ini tidak terjadi dengan direktur pelaksana.
"Itulah yang diminta oleh pimpinan (Daniel Levy) dan direktur olahraga (Steve Hitchen), untuk membangun tim yang dapat memainkan sepakbola yang atraktif dan ofensif dan saya siap untuk itu."
"Saya tidak bisa mengubahnya."
"Semua tim saya akan memiliki niat ini."
"Melawan tim-tim yang lebih besar, saya tidak akan menyuruh para pemain untuk bertahan di dekat kotak penalti mereka sendiri," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Catat! Ini Tanggal El Clasico Barcelona Vs Real Madrid Pertama di Era Post-Lionel Messi