Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kebangkitan PSIS Semarang yang Mulai Diperhitungkan Klub-klub Besar di Liga 1

By Wila Wildayanti - Sabtu, 25 September 2021 | 15:45 WIB
Duel Persija Jakarta versus PSIS Semarang di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, Minggu (12/9/2021). (Media Persija)

BOLASPORT.COM - PSIS Semarang mulai mencuri perhatian para pecinta sepak bola Indonesia sejak awal tahun 2021.

Klub asal Semarang yang sukses kembali membangkitkan gairah sepak bola di Jawa Tengah pada tahun 2018 itu sukses membuat gebrakan.

Seperti diketahui, PSIS Semarang menjadi klub asal Jawa Tengah yang pertama kali berhasil lolos ke kompetisi teratas sepak bola Indonesia sejak tahun 2014.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Mantan Bek Leicester City Dicadangkan Persebaya

Sejak 2014 Jawa Tengah memang tidak memiliki wakil di kompetisi sepak bola teratas tersebut karena mereka terlalu lama tertidur di kasta kedua.

Setelah lama terlelap, akhirnya PSIS Semarang bangkit dan berhasil kembali ke kompetisi teratas pada 2018.

Baca Juga: Singgung Timnas Indonesia, Legenda Piala AFF Inginkan 2 Tim Ini untuk Final Impian

Perjalanan tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar itu tentu saja bukan hal yang mudah setelah menghilang pada tahun 2007 dari Liga teratas Indonesia.

Padahal pada 2006 PSIS Semarng menjadi runner-up di Divisi Utama Liga Indonesia, tetapi mengalami penurunan pada tahun berikutinya.

Baca Juga: Rival Bebuyutan Timnas Indonesia Kerahkan 24 Pemain untuk 2 Uji Coba Jelang Piala AFF

Setelah menghilang cukup lama, PSIS mulai merajut kembali mimpi mereka dengan berlaga di kompetisi teratas Indonesia.

Datang sebagai tim promosi pada tahun 2018, tentu saja bukan awal yang mudah bagi tim asal Kota Lumpia itu untuk bersaing dengan klub-klub besar lainnya.

Baca Juga: Timnas Wanita Indonesia Menang Pakai Taktik Tiki-taka, Ini Penjelasan Rudy Eka Priyambada

Pada 2018 itu, PSIS berusaha untuk bisa bersaing dengan lawan-lawannya yang berada di Liga 1.

Mengandalkan pemain asing menjadi pilihan utama PSIS musim itu.

Striker asal Brasil, Bruno Silva pertama kali datang memperkuat PSIS tak diragukan lagi kualitas permainannya.

Baca Juga: Jelang Hadapi Arema FC, PSIS Semarang Perbaiki 3 Kekurangan Pemain

Ia menjadi bomber andalan PSIS dengan mencatak 16 gol dari 31 pertandingan Liga 1.

Namun, kala itu hanya pemain asing yang masih menjadi andalan tim, sedangkan pemain lokal masih tak berbicara banyak.

Hanya mengandalkan satu pemain tersebut tak membuat PSIS kalah bersaing dengan tim lain.

Baca Juga: Tim Pelatih Timnas Indonesia Bantah Tidak Panggil Hari Nur Yulianto

Bagaimana tidak? PSIS berhasil masuk 10 besar dari 18 klub yang menjalani laga di Liga 1.

Tetapi, lagi-lagi catatan cukup bagus pada musim 2018 itu tak berakhir apik pada musim 2019.

PSIS kesulitan bersaing dan harus terseok-seok pada musim 2019 ini, karena mereka hanya mampu masuk 14 besar dari 18 tim.

Baca Juga: Muntah-muntah dan Dibawa Ambulan, Begini Kondisi Kiper Persela usai Lawan Persija

Meski pemain asing menjadi andalan seperti Bruno Silva hingga Wallace Costa tak berpengaruh banyak untuk PSIS pada musim tersebut.

Kegagalan bersaing pada musim 2019 tak membuat PSIS semakin lengah atau bersantai.

Dalam dua tahun terakhir PSIS mulai berbenah pembinaan pemain muda hingga pemenuhan fasilitas yang menjadi fokus utama mereka.

Baca Juga: Dimaki-maki Netizen Bikin Pemain PSIS Semarang Ini Semakin Kuat

Semua berawal dari adanya pandemi Covid-19 yang memaksa Liga 1 2020 dihentikan.

Dengan dihentikannya kompetisi, PSIS pun berbenah sedikit demi sedikit dengan mematangkan pemain muda.

Mengembangkan para pemain muda dari usia U-16 hingga U-20 jadi fokus utama tim.

Itu pula yang membuat banyak pemain muda PSIS dipromosikan ke tim utama dengan tujuan untuk meneruskan regenerasi ke depannya.

Baca Juga: Timnas Wanita Indonesia Menang Pakai Taktik Tiki-taka, Ini Penjelasan Rudy Eka Priyambada

Kebangkitan PSIS Semarang dari Piala Menpora 2021

Memasuki musim 2021 ini, PSIS tak henti-hentinya membuat kejutan karena tim yang selama ini tidak diperhitungkan justru kini bisa berbicara banyak.

Seperti diketahui, PSIS Semarang memang gagal melaju ke semifinal Piala Menpora 2021.

Baca Juga: Singgung Timnas Indonesia, Legenda Piala AFF Inginkan 2 Tim Ini untuk Final Impian

Tetapi, perfoma para pemain muda mereka cukup memuaskan bagi juru taktik PSIS saat itu yakni Dragan Djukanovic.

Pada laga turnamen pramusim itu PSIS harus terhenti di babak perempatfinal seusai dikalahkan oleh PSM Makassar dengan skor 4-2.

Padahal pada babak penyisihan PSIS tak terkalahkan dan mampu menjadi salah satu tim tertajam dengan sembilan gol telah tercipta.

Baca Juga: Hasil Liga 1 2021 - Persija Jakarta Unggul 1-0 atas Persela di Babak Pertama

Para pemain muda PSIS tampil luar biasa dalam unjuk gigi dan bersaing dengan tim-tim yang jauh lebih diunggulkan.

Kebangkitan PSIS mulai terlihat sejak memulai penyisihan Grup A dengan mengalahkan tim-tim mapan seperti Barito Putera, Tira Persikabo, dan Arema FC.

Dalam tiga pertandingan yang dijalaninya, PSIS dua kali meraih kemenangan atas Arema FC dengan skor 3-2 dan atas Tira Persikabo 3-1.

Sementara satu laga imbang 3-3 didapatkan PSIS saat menghadapi Barito Putera.

Baca Juga: Lionel Messi Selamatkan Keylor Navas dari Kudeta Gianluigi Donnarumma

Hanya mengandalkan 100 persen pemain lokal tak membuat PSIS gentar menghadapi tim yang telah langganan menjadi jawara di turnamen pramusim seperti Arema FC.

Bermain tanpa pemain asing dan hanya mengandalkan pemain lokal malah membuat PSIS banyak berbicara di Piala Menpora.

Seperti biasa pemain lokal dengan wajah-wajah lama seperti Jandia Eka Putra, Rio Saputro, Septian David, hingga bomber andalan Hari Nur Yulianto masih dipercaya perkuat tim.

Namun, di antara wajah-wajah lama ini PSIS membuat gebrakan pada ajang turnamen pramusim tersebut.

Baca Juga: David de Gea Tampil Apik, Ole Gunnar Solskjaer Ungkap Satu Penyebabnya

Bagaimana tidak? Mereka berani tampil beda dengan menurunkan deretan pemain muda.

PSIS memberikan kesempatan untuk para pemain muda yang berada dari akademi PSIS untuk unjuk gigi di Piala Menpora dan hasilnya luar biasa.

Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, Riyan Ardiansyah, Eka Febri, Chrismanto Ado, M. Ridwan, Kartika Vedhayanto, Mahir Radja, hingga Farrel Arya diberikan jam terbang serta pengalaman oleh pelatih Dragan Djukanovic.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Mantan Bek Leicester City Dicadangkan Persebaya

Kepercayaan Dragan Djukanovic itu mampu dibuktikan dengan apik oleh para pemain muda itu hingga mereka lolos ke babak delapan besar.

Penampilan luar biasa para pemain PSIS pun menjadikan tim tersebut mendapatkan banyak perhatian khususnya untuk pemain muda.

Bahkan Pratama Arhan menjadi salah satu pemain muda terbaik pada gelaran Piala Menpora 2021 itu.

Ibnu Shiddiq
Bek PSIS Semarang, Pratama Arhan dinobatkans sebagai pemain muda terbaik Piala Menpora 2021

Kemampuan Pratama Arhan bahkan diakui pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong bahwa ia memiliki keunggulan tersendiri.

Pemain berusia 19 tahun itu dinilai memiliki kelebihan dengan lemparan ke dalam yang akurat.

Pemain yang sebelumnya tak dikenal oleh para pecinta sepak bola Indonesia itu langsung mencuat dan mencuri perhatian setelah bermain di timnas U-19 Indonesia.

Baca Juga: Susunan Pemain Persija vs Persela - Momentum Macan Kemayoran Buktikan Diri

Dengan kemampuan lemparan yang dimiliki Arhan tersebut membuatnya disamakan dengan eks pemain Liga Inggris yang pernah berseragam Stoke City, Rory Delap.

Salah satu lemparan ke dalam alias throw-in yang dilakukan Arhan bahkan menjadi assist ketika timnas U-19 Indonesia beruji coba melawan Qatar di Kroasia tahun lalu.

Baca Juga: Janji Pratama Arhan Alif usai Dapat Panggilan dari Shin Tae-yong

Namanya pun semakin mentereng di Piala Menpora dengan meraih pengharagaan sebagai pemain muda terbaik.

Akibat ajang tersebut, PSIS pun menjadi salah satu tim yang dikenal dengan pengembangan pemain muda.

Pemain Muda Promosi di Liga 1

Perkembangan pemain muda sukses ditunjukkan dari akademi PSIS hingga berhasil bersaing di level tertinggi dan juga beberapa pemainnya menjadi salah satu andalan pemain timnas Indonesia.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengatakan bahwa pihaknya memang serius dengan mengembangkan pemain muda.

Baca Juga: Pratama Arhan Dirumorkan dengan Klub Korea Selatan, PSIS Semarang Nantikan Tawaran Resmi Tim

Bahkan keseriusan itu terlihat sejak awal musim 2020 yang mana PSIS mendaftarkan sebanyak 15 pemain dari Elite Pro Academy (EPA) U-18 dan U-20 untuk naik ke senior yang dipersiapan buat Liga 1 musim lalu.

Namun, karena Liga 1 dihentikan maka bukti nyata bagaimana seriusnya tim asal Semarang itu dalam mengembangkan bakat pemain baru ditunjukkan musim ini.

Walaupun sebelumnya PSIS juga telah membuktikan setelah tim U-18 sukses melenggang ke final EPA U-18 2019, walaupun akhirnya harus mengakui kekalahan dari Bhayangkara FC U-18.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia Wanita 2022 - Gol Kaget Baiq Amiatun Bikin Timnas Wanita Indonesia Unggul atas Singapura

Yoyok mengatakan menurunkan pemain muda dalam gelaran Liga 1 tak hanya menambah amunisi tim saja.

Tetapi itu juga untuk memberi pemain muda pengalaman dalam bertanding.

“Kami dari dulu kan memang sering menaikkan hasil pembinaan kami ke tim senior dan ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk naik,” ujar Yoyok Sukawi kepada BolaSport.com beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dibungkam Persija, Pelatih Persela Apresiasi Kerja Keras Para Pemain

Yoyok menilai bahwa dengan padatnya jadwal Liga 1 memang harus membuat tim pintar-pintar mengatur tim.

Apalagi Liga 1 musim ini digelar dengan jadwal cukup padat dan para pemain hanya memiliki waktu istirahat sebentar.

Oleh karena itu, dengan hadirnya para pemain muda pun akan menambah kekuatan bagi tim saat beberapa pemain senior tak bisa turun nantinya.

“Pertandingan padat, pasti kami butuh rotasi pemain sebanyak-banyaknya kan,” ucap Yoyok.

“Dan mereka yang kami naikkan ini bukan kaleng-kaleng, hampir semua sudah sekelas pemain senior Liga 1. Jadi pasti bisa,” katanya.

(Dok. PSIS)
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi (tengah) Semringah dengan Gelaran Piala Presiden 2019.

Sejak sukses melaju ke final EPA U-18 2019 itu membuat PSIS mulai memperhatian pengembangan para pemain muda.

PSIS bahkan pada awal tahun ini diketahui telah membeli tanah yang akan dibangun sebagai training center nantinya untuk terus mengembangkan bakat-bakat pemain muda Semarang.

Hal ini tentu saja dengan tujuan untuk terus menciptakan regenerasi ke depannya buat PSIS agar tetap bisa berbicara di kompetisi kasta teratas Indonesia ini.

Baca Juga: Thomas Tuchel Beri Tahu Thiago Silva Cara Dapatkan Kontrak Lagi di Chelsea

Kepercayaan manajemen PSIS kepada para pemain muda itu akhirnya dijawab dengan apik oleh para pemain.

Memasuki pekan keempat Liga 1 2021/2022 ini, PSIS tampil cukup mentereng.

Bagaimana tidak, sejak awal musim 2021 ini PSIS tidak berbeda dengan beberapa klub lain yang tak diperhitungkan pada kompetisi ini.

Tetapi, lagi-lagi PSIS mematahkan hal itu setelah berhasil tampil apik dalam tiga laga Liga 1 sebelumnya.

PSIS pada dasarnya tak berbeda jauh dengan tim-tim lain yang tak bisa menjalani persipan dengan cukup waktu.

Baca Juga: Telah Dikenalkan, PSIS Semarang Masih belum Bisa Pastikan Kedatangan Ian Andrew Gillan

Mahesa Jenar itu hanya punya waktu dua pekan untuk memulai persiapan dan hal ini jauh apabila dibandingkan dengan kontestan lain yang mempersiapkan diri sampai satu bulan lebih.

Namun, hal itu tak membuat mereka gentar, sebab mereka bisa memulai tren positif sejak laga perdana melawan Persela Lamongan.

Sebelum menghadapi Persela, caretaker PSIS, Imran Nahumarury bahkan dibilang akan diajari oleh juru taktik lawannya yakni Iwan Setiawan bagaimana menjadi pelatih yang tak semudah berkomentar.

Baca Juga: CEO PSIS Beri Bocoran, Hari Nur Yulianto Dipanggil ke Timnas Indonesia

Seperti diketahui, Imran Nahumarury sebelumnya dikenal sebagai komentator dan akhirnya bergabung bersama PSIS sebagai asisten pelatih.

Setelah sebagai asisten pelatih ia saat ini dipercaya untuk mendampingi atau menukani para pemain PSIS hingga pelatih utama tim datang.

Namun, walaupun berada di bawah kepelatihan pengganti sementara para pemain PSIS tetap mampu menampilkan yang terbaik.

Baca Juga: Kesan Bek Muda PSIS Semarang saat Kawal Marko Simic

Bahkan saat melawan Persija Jakarta pada laga kedua Liga 1 2021 itu, PSIS berhasil menahan imbang tim penuh bintang tersebut.

Menghadapi Persija tentu saja bukan hal yang mudah, bahkan dalam laga tersebut PSIS tak cukup diunggulkan.

Hal ini pastinya tak lepas dari para pemain hebat yang dimiliki Persija Jakarta seperti Marko Simic dan yang lainnya.

Bomber Persija itu masih menjadi momok menakutkan bagi para pemain lawan karena cukup mematikan saat berada di kotak penalti.

Baca Juga: Kabar Hari Nur Yulianto Gabung Timnas Indonesia Dibantah Asisten Shin Tae-yong, CEO PSIS Klarifikasi

Namun, hal itu terbukti tak terpengaruh buat para pemain PSIS, termasuk pemain muda sekaligus.

Pemain muda seperti Pratama Arhan yang baru berusia 19 tahun pun tak gentar harus menghadang pemain berpengalaman di lini depan Persija.

Pratama Arhan tampil cukup percaya diri bersama rekan-rekannya hingga berhasil mengimbangi tim berjulukan Macan Kemayorna tersebut dengan skor 2-2.

Baca Juga: Amankan Tiga Poin dari Persita, Begini Komentar Pelatih Bali United

Tak behenti disitu, tren positif kembali dilanjutkan PSIS setelah meraih kemenangan 3-1 atas Persiraja Banda Aceh pada pekan ketiga Liga 1.

Mulai Diperhitungkan

Setelah kesuksesan menahan imbang tim besar sekelas Persija pun membuat tim lain mulai mempertimbangkan kehadiran PSIS.

Jelang menghadapi PSIS dalam laga keempat Liga 1 2021 ini, Arema FC patut waspada.

Bagaimana tidak? Arema FC belum pernah meraih kemenangan sekalipun dalam kompetisi musim ini dan mereka akan menghadapi PSIS.

PSIS hingga saat ini menjadi salah satu tim yang belum pernah terkalahkan pada kompetisi ini.

Hebatnya lagi, PSIS pada pekan ketiga sebelumnya berhasil memimpin dengan bertengger di puncak klasemen sementara Liga 1.

Baca Juga: Rasa Kesal Angelo Alessio Usai Persija Jakarta Imbang Lawan PSIS

Catatan apik PSIS pun membuat klub sekelas Arema FC khawatir tak bisa menembus pertahanan tim asal Kota Lumpia tersebut.

Apalagi PSIS sebelumnya juga telah menghadapi Arema FC pada ajang Piala Menpora 2021 di Grup A.

Pada saat ini pertahanan Arema FC diobrak-abrik oleh PSIS yang hanya mengandalkan pemain muda.

Bahkan tim yang dikenal langganan jawara turnamen pramusim itu dipermalukan PSIS dengan skor 3-2.

Baca Juga: Lionel Messi Selamatkan Keylor Navas dari Kudeta Gianluigi Donnarumma

Dengan itu, tentu saja Arema FC memperhitungkan bagaimana permainan PSIS nantinya saat menghadapi mereka.

Tim yang akan ditukangi Ian Andrew Gillin pada musim 2021 itu mulai menunjukkan taringnya dan mengancam klub-klub besar.

Proses demi proses ditunjukkan oleh para pemain PSIS hingga membuat lawan mereka gelimpungan.

PSIS tak lagi bisa dianggap remeh oleh tim-tim besar seperti Persija, Persib hingga Persebaya sekalipun.

Baca Juga: Singgung Timnas Indonesia, Legenda Piala AFF Inginkan 2 Tim Ini untuk Final Impian

Mereka membuktikan, dengan menurunkan pemain muda tak melulu kalah dan bisa direndahkan begitu saja.

Pemain muda PSIS membuktikan bahwa mereka bisa bersaing dan menghadapi para pemain senior yang penuh dengan pengalaman.

Namun, para pemain PSIS tak hanya menunjukkan taringnya di Liga 1 saja.

Beberapa pemain PSIS seperti Pratama Arhan dan Septian David juga menjadi salah satu pemain andalan yang dipanggil ke timnas Indonesia.

Baca Juga: Roberto Mancini Punya Andil dalam Kepergian Emerson Palmieri dari Chelsea

Pemain muda, Pratama Arhan menjadi pemain andalan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong dalam beberapa kategori timnas.

Sebagai bukti pengembangan pemain muda yang sukses adalah bagaimana Pratama Arhan yang juga dipercaya memperkuat timnas U-19 Indonesia hingga timnas senior.

Pratama Arhan juga turut memperkuat timnas U-23 Indonesia.

Konsisten mengembangkan bakat pemain muda memang harus dijalankan oleh klub-klub.

Baca Juga: Jadwal UFC 266 - Alexander Volkanovski vs Brian Ortega Dimulai Minggu Pagi

Hal ini tentunya agar regenerasi sepak bola Indonesia tak habis dan pemain-pemain di Tanah Air mulai bisa diperhitungkan di kancah internasional nantinya.

PSIS tetap akan fokus dengan mengembangkan bakat pemain muda Indonesia agar nantinya tim bisa terus bersaing dengan melahirkan pemain-pemain hebat ke depannya.

Dengan konsistensi PSIS ini pun bisa ditiru oleh klub-klub di Indonesia agar sepak bola Tanah Air bisa lebih maju lagi ke depannya.

Baca Juga: Aji Santoso Pastikan Rizky Ridho dan Arif Satria Tak Diizinkan Kembali ke Timnas Indonesia

Walaupun beberapa tim seperti Persebaya hingga klub yang tak diperhitungkan lainnya yakni Persiraja Banda Aceh juga mulai fokus melahirkan para pemain muda berbakat.

Untuk itu diharapkan akan banyak klub-klub Liga 1 yang bisa meniru hal ini demi kebaikan sepak bola Indonesia nantinya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P