Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, dua kali memenangi balapan beruntun pada MotoGP Aragon dan MotoGP San Marino.
Namun, jarak poin Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang menjadi pemuncak klasemen sementara masih besar yakni 48 angka.
Francesco Bagnaia perlu mengurangi separuh keunggulan poin Fabio Quartararo dalam tiga balapan berikutnya untuk setidaknya memaksa pertarungan perebutan gelar juara dunia pada balapan terakhir MotoGP 2021 di Valencia.
Baca Juga: Jadwal Sudirman Cup 2021 - Calon Lawan Indonesia, Jepang vs Malaysia dan Taiwan vs Korea
Dengan empat balapan tersisa, ada 100 poin yang masih diperebutkan.
Dengan demikian, prioritas pertama Bagnaia adalah mempertahankan perebutan gelar juara dunia selama mungkinyang berarti dia secara konsisten mencetak poin besar tanpa kesalahan besar.
Jika Bagnaia bisa mendekati setidaknya 24 poin dari Quartararo selama tiga balapan berikutnya, dia akan menuju balapan final musim 2021 di Valencia dengan peluang matematis untuk meraih gelar.
Pekan ini, pembalap berusia 24 tahun itu akan turun pada seri balap MotoGP Americas, 1-3 Oktober di Circuit of The Americas (COTA).
"Hari-hari istirahat sebelum balapan di Amerika Serikat dan setelah tes Misano berguna bagi saya untuk mengisi ulang tenaga dan membiarkan dua kemenangan meresap, terutama yang terakhir diraih di trek rumah saya!" kata Bagnaia dilansir BolaSport.com dari Crash.
Baca Juga: Rekap Sudirman Cup 2021 - Indonesia Pertebal Keunggulan atas Denmark
"Baik di Aragon dan Misano, saya merasa nyaman dengan motor sejak latihan bebas hari Jumat. Secara umum, perasaan saya di Desmosedici sangat positif dalam dua balapan terakhir. Saya berharap memiliki perasaan yang sama di sini di Austin dan menjadi kompetitif akhir pekan ini."
"Kesenjangan di klasmeen masih besar, dan hanya tersisa empat balapan. Jadi, penting untuk konsisten dan membawa pulang poin sebanyak mungkin," ujar Bagnaia.
Seperti Quartararo, Bagnaia baru satu kali tampil di kelas utama di COTA, ketika ia finis posisi kesembilan sebagai rookie untuk Pramac Ducati.
Sebaliknya, rekan setim Bagnaia, Jack Miller, telah membalap di COTA sebanyak lima kali di kelas utama, termasuk podium pada 2019.
Saat Bagnaia menghadapi perjuangan berat untuk mengejar Quartararo untuk gelar juara dunia, Ducati memimpin Yamaha dengan 13 poin dalam klasemen konstruktor.
Ducati hanya 3 poin tertinggal dari Monster Energy Yamaha di klasifikasi tim.
Baca Juga: Valentino Rossi Sesali Kegagalan Raih Gelar Juara Dunia ke-10