Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman mengaku cukup menyayangkan hasil dari series satu Liga 1 2021.
Pada series ini dari enam pertandingan yang dijalani, Barito Putera hanya mengumpulkan empat poin saja.
Poin tersebut diraih Barito Putera hasil dari satu kali menang, satu kali imbang dan empat kali kalah.
Tentu bukan hasil yang baik mengingat Barito Putera mempunyai kualitas pemain yang cukup bagus.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Kasus Indisipliner Pemain Timnas Taiwan, Libatkan Alkohol dan Pelanggaran Prokes
Akibat dari hasil tersebut saat ini Barito Putera berada di urutan ke-17 klasemen sementara Liga 1 2021.
Itu artinya saat ini Barito Putera berada di zona degradasi.
Barito Putera sendiri hanya berbeda satu poin saja dengan penghuni dasar klasemen saat ini, Persiraja Banda Aceh.
Terkait hasil tersebut Djadjang Nurdjaman mengatakan bahwa timnya hingga saat kini belum bisa memberikan yang terbaik untuk pendukungnya.
Baca Juga: Marc Klok Dipastikan Absen, Pelatih Persib Bandung Siapkan Kejutan
Tentu bukan harapan yang diinginkan oleh Barito Putera dengan hasil yang didapat.
Untuk itu ke depannya dirinya berjanji akan berjuang lebih keras lagi untuk series dua nanti.
"Tidak ada, kami harus jujur belum memberikan yang terbaik untuk Barito karena kami baru meraih 4 poin.
"Saya kira ini hasil yang jauh dari harapan dan kami harus kerja keras untuk menghadapi seri kedua," katanya saat jumpa pers selepas laga, Sabtu (3/10/2021).
Baca Juga: Akhiri Seri Pertama Liga 1 2021 Diperingkat 12, Ini Masalah Persebaya
Pada laga terakhirnya, Barito Putera sendiri menghadapi sang pemuncak klasemen, Bhayangkara FC.
Dalam laga itu Laskar Antasari harus kalah dengan skor 2-3.
Dari hasil analisisnya, Djadjang Nurdjaman menilai lini belakang menjadi kelemahan timnya kala bertemu Bhayangkara FC.
Para pemain belakamgnya dinilai kehilangan konsesntrasi sehingga membuat pemain Bhayangkara FC dapat terbebas dari penjagaan.
Terlebih pemain yang terbebas itu adalah Renan Silva, pemain yang mempunyai keuletan dalam membawa bolanya yang baik.
Alhasil Renan Silva pun sukses membobol gawang Barito Putera.
"Kurang kompak dan sempat kehilangan konsentrasi sehingga Renan begitu bebas menerima bola dari tengah lapangan," kata Djadjang Nurdjaman.
"Padahal di situ banyak sekali pemain Barito sehingga dia bisa cetak gol," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Lawan Timnas Indonesia, Timnas Taiwan Coret Pemain dan Pelatih yang Indisipliner