Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Suporter Minta Arthur Irawan Keluar dari PSS Sleman, APPI: Tidak Etis

By Mochamad Hary Prasetya - Rabu, 6 Oktober 2021 | 15:45 WIB
Bek sayap kiri PSS Sleman, Arthur Irawan, nampak akan menendang bola Pemain sayap kanan PSS Sleman, Irfan Jaya, sedang menguasai bola dalam laga pekan pertama Liga 1 2021 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 5 September 2021. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Presiden Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Firman Utina, menilai tidak seharusnya suporter menyudutkan salah satu pemain untuk keluar dari tim karena menampilkan permainan kurang baik.

Pernyataan itu menyudutkan ke Arthur Irawan yang diminta oleh suporter PSS Sleman untuk keluar.

Sebelumnya suporter PSS Sleman menanyakan perihal pelatih Dejan Antonic yang sering memainkan Arthur Irawan di posisi bek sayap pada Liga 1 2021.

Kehadiran Arthur Irawan dinilai juga tidak mampu untuk membuat permainan PSS Sleman berkembang.

Dejan Antonic mengorbankan Samsul Arif dan Derry Rachman guna memainkan Arthur Irawan.

Dari data statistik terlihat Arthur Irawan tidak memberikan dampak positif untuk Elang Jawa.

Baca Juga: Kalau Tak Pilih Menikmati Hidup, Wesley Sneijder Bisa Sehebat Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo

Suporter PSS Sleman pun langsung menyudutkan Arthur Irawan untuk keluar dari tim.

Melihat situasi itu, Firman Utina menilai ini tidak etis.

Firman Utina mengatakan seperti itu karena Arthur Irawan telah berjuang dan mengeluarkan seluruh tenaganya bersama PSS Sleman.

Baca Juga: Di tengah Desakan Dejan Out, Irfan Bachdim Angkat Kaki dari PSS Sleman?

Seharusnya, suporter PSS Sleman cukup saling peduli kepada seluruh pemain termasuk Arthur Irawan.

Tak hanya Arthur Irawan, suporter PSS Sleman juga meminta Dejan Antonic keluar dari kursi pelatih.

Itu karena PSS Sleman hanya mendapatkan empat poin dari enam pertandingan di seri pertama Liga 1 2021.

Baca Juga: Janji di Bandung Tak Jelas, Fans PSS Geruduk Manajemen Lagi ke Jakarta

Suporter PSS Sleman juga meminta Direktur Utama PT PSS, Marco Gracia Paulo, untuk keluar.

Sebab, mereka sakit hati mendengar pernyataan Marco Gracia Paulo yang berencana memindahkan PSS Sleman dari Sleman apabila Dejan Antonic keluar.

Meski begitu, Marco Gracia Paulo sudah meminta maaf atas pernyataan tersebut.

Baca Juga: Penjelasan Dejan Antonic Terkait Buruknya Penampilan PSS Sleman

Ia menjami PSS Sleman akan tetap berada di Bumi Sembada.

"Sebenarnya tidak etis ya karena Arthur Irawan juga bagian dari PSS Sleman dan membela daerah suporter."

"Seharusnya ada aturan yang dimana suporter bisa melindungi pemainnya dan saling menghargai saja."

Baca Juga: Dejan Antonic Sebut Situasi Gaduh di PSS Sleman Ganggu Fokus Pemain

"Saya pikir baik itu pemain dan suporter juga harus ada saling respek," ucap Firman Utina.

Tak hanya Arthur Irawan, beberapa suporter juga cukup kecewa dengan penampilan pemain-pemain muda di klub kebanggaannya.

Para suporter memberikan tekanan kepada pemain-pemain muda yang baru pertama kali menjalani debutnya di sepak bola profesional.

Baca Juga: 1000 Fans PSS Sleman Datang ke Bandung, Sudah Tak Percaya ke Dejan, Marco, dan Arthur Irawan

Menurut pandangan Firman Utina, pandemi Covid-19 menjadi penyebab suporter bisa memberikan tekanan tersebut.

Sebab, suporter dilarang untuk datang melihat pemain-pemainnya berlatih.

Suporter hanya melihat permainan pemain dalam pertandingan di televisi.

Baca Juga: Dilarikan ke Rumah Sakit, Kondisi Dirut PSS Masih belum Stabil

Meski begitu, para pemain-pemain muda juga diminta untuk tetap berpikir positif terkait tekanan dari suporter.

"Tekanan pasti ada dan perubahan permainan si pemain muda juga pasti ada."

"Sepak bola ini butuh waktu untuk merasakan lagi situasi pertandingan."

Baca Juga: Pertama Kali Merumput di Indonesia, Ini Kesan Striker PSS Sleman Asal Serbia

"Banyak pemain muda yang baru tampil dan nerves," ucap Firman Utina.

Menurut Firman Utina, tekanan dari suporter seharusnya membuat pemain senior bisa melindungi pemain muda.

Tetapi ingat, pemain muda juga harus ada perubahan karena tekanan itu memberikan sebuah ajaran kepada mereka.

Baca Juga: Kondisi Terbaru Pemain Timnas Indonesia dan Satu Nama Belum Bergabung Jelang Lawan Taiwan

Kata Firman Utina, suporter juga harus bisa bersabar. 

"Berikan waktu untuk pesepakbola kita kembali lagi bermain dan adaptasi karena sudah lama vakum."

"Tekanan pasti ada tapi bagi saya ini sama-sama menjadikan intropeksi antara pemain dan suporter."

"Semoga pandemi ini bisa selesai dan suporter bisa ke lapangan karena mereka bisa melihat bahwa pemain-pemainnya sedang bersiap dengan baik," tutup Firman Utina.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P