Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Agenda seri balap MotoGP Indonesia di Mandalika seharusnya tidak terpengaruh hukuman bagi Indonesia dari Badan Anti-doping Dunia (WADA).
Jagat olahraga tanah air dibuat heboh dengan laporan hukuman bagi Indonesia dari Badan Anti-doping Dunia atau WADA pada Kamis (7/10/2021).
WADA dalam pernyataan resmi menulis bahwa Lembaga Anti-doping Indonesia (LADI) dan tiga organisasi serupa dari negara lain tidak patuh terkait penegakan standar anti-doping.
LADI Indonesia dan Korea Utara secara khusus dihukum karena ketidaksesuaian dalam pelaksanaan program pengujian yang efektif.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Resmi Gelar Seri Kedua MotoGP Indonesia 2022
Putusan dari WADA ini tidak hanya berdampak bagi LADI, tetapi juga aktivitas Indonesia di dunia olahraga internasional selama satu tahun, terhitung hari ini.
Atlet Indonesia masih bisa terlibat dalam kompetisi tetapi bendera Indonesia tidak akan dikibarkan dalam kejuaraan internasional apapun selain Olimpiade.
Indonesia juga tidak bisa mendapatkan hak menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau dunia, ataupun event yang dihelat penyelenggara event mayor.
Sanksi larangan menyelenggarakan event olahraga menimbulkan kekhawatiran terhadap beberapa agenda penting yang akan berlangsung di Indonesia.
Baca Juga: Lewis Hamilton Raih Kemenangan Ke-100 F1, Valentino Rossi Langsung Bereaksi
Dari dunia motorsport ada dua agenda penting di Indonesia dalam rentang waktu setahun ke depan.
Pada November ini Indonesia akan menjadi tuan rumah seri terakhir kejuaraan dunia balap motor WorldSBK di Sirkuit Mandalika.
Empat bulan berselang, tepatnya pada Maret 2022, Sirkuit Mandalika akan menggelar MotoGP Indonesia, balapan grand prix pertama di Indonesia sejak 1997.
Sebagai informasi, FIM (Federasi Motor Internasional) ikut menyepakati kode anti-doping WADA.
Baca Juga: Mario Aji Dapat Wildcard di Moto3, Bakal Ada 2 Pembalap Indonesia dalam 1 Tim
Namun, Indonesia tampaknya tidak perlu khawatir dengan potensi pembatalan acara olahraga karena pengaruh suspensi dari WADA.
Dalam pernyataannya, WADA hanya menulis bahwa negara tidak diperkenankan diberikan hak untuk menyelenggarakan event selama masa suspensi.
"Negara-negara Penandatangan tidak boleh diberikan hak untuk menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental atau dunia, atau acara yang diselenggarakan oleh Major Event Organizations, selama periode ketidakpatuhan."
Sebagai contoh, Rusia masih bisa menggelar balapan F1 saat negara mereka dihukum empat tahun karena skandal doping pada Desember 2019.
Baca Juga: Tak Hanya Balapan, Sirkuit Mandalika Jadi Tempat Tes Pramusim MotoGP 2022
Hanya bendera serta lagu kebangsaan Rusia saja yang absen saat lomba. Namun, penonton masih diperbolehkan membawa bendera Rusia ke dalam arena.
Fakta bahwa kontrak untuk menyelenggarakan event sudah ditandatangani/diberikan sebelum suspensi dari WADA diputuskan menjadi kunci.
Dikutip dari Planet F1, penyelenggara GP Rusia sudah yakin sejak putusan WADA diumumkan karena kontrak balapan sudah diteken bertahun-tahun sebelumnya.
"Kontrak untuk menggelar seri Rusia di F1 ditandatangani pada 2010, jauh sebelum WADA melakukan investigasi, dan berlaku sampai 2025," bunyi pernyataan ROSGONKI.
Baca Juga: Indonesia Disetrap WADA, Bagaimana Nasib 3 Turnamen BWF di Bali Akhir Tahun Ini?
"Kami percaya bahwa F1 GP Rusia akan digelar pada 2020 dan pada tahun berikutnya. Kami mengundang semua orang. Penjualan tiket berjalan lancar."
Sekadar informasi, kesepakatan untuk menyelenggarakan balapan MotoGP Indonesia dan WorldSBK sudah ditandatangani sejak 2019.
Jika itu belum cukup, perhelatan tiga turnamen bulu tangkis di Nusa Dua, Bali, dipastikan tetap berjalan setelah sudah diumumkan pada pertengahan tahun ini.
Kabid Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, menjamin Indonesia Open 2021, Indonesia Masters 2021, dan BWF World Tour Finals 2021 digelar sesuai rencana.
"Turnamen di Bali nanti dipastikan tidak ada masalah. Bisa berlangsung sesuai jadwal," ujar Bambang Roedyanto, dilansir dari Badminton Indonesia.
"Dari pihak BWF, tidak ada masalah. Bisa jalan terus, karena kejuaraan tersebut sudah lama dijadwalkan oleh BWF," imbuhnya.
Baca Juga: Ayah Jorge Lorenzo Peringatkan Marc Marquez, 2 Musuh Terberat Sudah Menanti