Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Monster Energy Yamaha, Maio Meregalli, buka suara tentang kepergian Maverick Vinales sebelum akhir kejuaraan MotoGP 2021.
Maio Meregalli mengaku langkah yang dibuat oleh Maverick Vinales adalah keputusan yang terlalu gegabah.
Pasalnya masalah yang terjadi di Yamaha disebut Maio Meregalli tidak dapat ditangani dengan baik oleh Maverick Vinales.
Vinales hengkang dari Yamaha usai membuat masalah pada balapan di Red Bull Ring, Austria.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Ingin Warisi Satu Hal dari Valentino Rossi
Hal ini berimbas sanksi yang membuat dia tidak diizinkan balapan kedua di tempat yang sama.
Setelah menjalani sanksi, Vinales dan Yamaha membuat keputusan yang mengejutkan dengan kedua belah pihak berpisah lebih cepat sebelum akhir kejuaraan.
Meregalli lalu menjelaskan masalah Vinales sangat rumit dijelaskan karena membuat situasi di Yamaha sangat riuh.
"Tanpa diragukan lagi, musim panas tidak mudah. Kami benar-benar tidak punya waktu menikmati liburan," kata Meregalli, dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
Baca Juga: Kehebatan Bagnaia Diakui Ayah Lorenzo, Bisa Sulitkan Marquez pada MotoGP 2022
"Pertama, Maverick mengejutkan kami dengan pengumuman pada akhir Juni bahwa dia tidak ingin melanjutkan kontraknya."
"Sayangnya setelah apa yang terjadi di Austria, kami menghadapi masalah baru dengan berpisah lebih cepat dari yang diharapkan."
Vinales kemudian hijrah ke tim Aprilia Gresini dan menjadi rekan baru Aleix Espargaro di lini depan menunggangi RS-GP.
Meski telah memutuskan berpisah, ada hal yang sangat disayangkan oleh Meregalli terhadap Vinales.
Baca Juga: Berkaca dari F1 GP Rusia, MotoGP Indonesia Seharusnya Aman meski Indonesia Dihukum WADA
Menurut dia, Vinales merupakan pembalap yang memiliki bakat yang tidak perlu diragukan lagi.
Namun dalam menemukan solusi atas masalah yang dihadapi, Vinales sangat lemah dalam mencari jalan keluar.
"Kita semua tahu bahwa Maverick merupakan pembalap yang berbakat," ujar Meregalli.
"Tapi kita juga tahu kelemahannya. Ketika ada masalah, atau ada sesuatu yang memengaruhinya, dia kalah dan sulit baginya untuk bereaksi positif," tutur Meregalli.
Baca Juga: Alami Kecelakaan di MotoGP Americas, Takaaki Nakagami Merasa Bodoh