Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Cristiano Ronaldo dianggap sebagai pemakai nomor punggung 7 terbaik di Manchester United, kalahkan Eric Cantona dan David Beckham.
Pada 3 September 2021, Cristiano Ronaldo resmi bisa menggunakan kembali nomor punggung 7 dalam periode keduanya bersama Manchester United.
Ronaldo mendapatkan nomor punggung 7 di Manchester United setelah mengambil alih dari Edinson Cavani.
Cavani telah menggunakan nomor punggung tersebut sejak bergabung dengan Setan Merah pada Oktober 2020.
Striker asal Uruguay itu kemudian bersedia mengganti nomornya dari 7 menjadi 21 untuk memungkinkan Ronaldo mengamankan nomor khasnya pada musim 2021-2022.
Baca Juga: Gara-gara Cristiano Ronaldo, Jadon Sancho Masih Belum Moncer di Man United
Nomor punggung 7 sendiri sudah digunakan oleh para legenda klub seperti George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, dan David Beckham.
Namun, di antara para pemain itu, Ronaldo dianggap sebagai pemilik terbaik nomor keramat Manchester United.
Cristiano Ronaldo memang identik dengan nomor 7 dan telah mengenakan nomor tersebut selama enam musim di Old Trafford dari 2003 hingga 2009.
Saat itu, Ronaldo memakai nomor punggung 7 warisan David Beckham.
Kapten timnas Portugal tersebut juga mengenakan nomor 7 di seluruh tugasnya bersama Real Madrid dan Juventus.
Begitu juga ketika melakoni tugasnya di tingkat internasional bersama timnas Portugal.
Menurut salah satu sosok yang pernah memakai nomor 7 di Man United, Bryan Robson, Ronaldo merupakan pemilik terbaik nomor tersebut.
Bryan Robson bahkan rela menempatkan dirinya pada posisi ketiga setelah Ronaldo dan George Best.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ungkap Rasa Bangganya Usai Bawa Portugal Libas Qatar
Adapun setelahnya, ada nama David Beckham dan Eric Cantona.
"Untuk kemampuannya yang jelas dan apa yang telah dia capai, tidak dapat disangkal bahwa Cristiano adalah yang terbaik," tutur Robson, dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
"Orang-orang telah berbicara tentang usianya sejak dia kembali ke Man United, tetapi tingkat kebugarannya masih fantastis."
"Dia masih menghasilkan sepak bola yang hebat karena itu."
"Saya yakin dia akan menjadi seperti Ryan Giggs dan bermain sampai dia berusia 40 tahun hanya karena tingkat kebugarannya sangat tinggi."
"Dia membawa kembali karisma yang identik dengan Manchester United dan mungkin kurang di masa lalu."
"Tentu saja, Anda tidak ingin memuji diri sendiri, tetapi saya akan cukup senang untuk ditempatkan di belakang Ronaldo dan Best, pasti."
"Eric Cantona brilian dalam lima dari enam tahun di sepakbola Inggris, tetapi dia tidak mencapai apa pun dengan timnas Prancis."
Baca Juga: Pelatih Portugal Puas Cristiano Ronaldo dkk Bantai Qatar 3 Gol Tanpa Balas
"Ketika Anda melihat Beckham, dia memenangkan segalanya yang bisa dimenangkan di Man United tetapi juga memiliki karier yang luar biasa bersama Inggris," ujarnya menambahkan.
George Best sendiri merupakan sosok yang memperkuat Manchester United pada selang 1963-1974.
Best melakukan debut bersama Setan Merah saat usianya baru 17 tahun.
Dia memenangkan satu gelar Liga Inggris dan satu Piala Champions bersama Manchester United sebelum pergi pada usia 27 tahun.
Secara keseluruhan, Best mencatatkan 466 penampilan untuk Manchester United di semua kompetisi dari tahun 1963 hingga 1974, dan mencetak 178 gol.
Tidak seperti Best, Bryan Robson tidak memulai kariernya bersama Manchester United.
Robson memulai kariernya dengan West Bromwich Albion dan baru pindah ke Old Trafford pada 1981.
Baca Juga: Portugal Pesta Gol, Cristiano Ronaldo Ukir Rekor Lagi
Dia kemudian sukses memenangkan trofi pertamanya pada 1984 setelah mencetak dua gol melawan Brighton untuk membantu Man United menjuarai Piala FA.
Pada musim 1990-1991, dia menjadi kapten United pertama yang memenangkan Piala FA tiga kali.
Adapun Eric Cantona bisa jadi merupakan pemain paling kontroversial yang mengenakan nomor punggung 7.
Cantona bergabung dengan Manchester United dari Leeds pada 1992.
Pada 1994, Cantona dinobatkan sebagai Pemain Terbaik PFA dan memenangkan Piala FA atas Chelsea.
Namun, dia juga menjadi sorotan karena tendangan kung-fu yang dia layangkan untuk seorang penggemar dalam laga melawan Crystal Palace pada 1995.
Setelah insiden Crystal Palace, dia kehilangan tempatnya di timnas Prancis.
Dia pun tak bisa mencicipi keberhasilan Les Bleus saat menjuarai Piala Dunia 1998.
Saat karier Cantona hampir berakhir, David Beckham baru memulai kariernya.
Saat kali pertama bergabung, Beckham memakai nomor punggung Mark Hughes, yaitu 10.
Ketika Eric Cantona pergi pada 1997, Beckham mengambil nomor punggung 7 dan meninggalkan nomor punggung 10 untuk pendatang baru, Teddy Sheringham.
Tahun terbaik Beckham datang pada 1999, ketika dia menjadi bagian dari skuad yang memenangkan treble winner (Liga Champions, Piala FA, dan Liga Inggris).