Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah merumuskan kehadiran penonton ke stadion untuk pertandingan Liga 1 dan Liga 2 2021/2022 bersama PSSI.
Sebelumnya pemerintah melalui Koordinator Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan membuka peluang penonton boleh datang ke kompetisi besar seperti Liga 1 dan Liga 2.
Luhut mengatakan bahwa pertandingan sepak bola sudah boleh disaksikan secara terbatas dengan kapasitas sebesar 30 persen dari kapasitas stadion.
Baca Juga: Hasil Thomas Cup 2020 - Shesar Menang, Indonesia ke Perempat Final sebagai Juara Grup
Hal ini ia ungkapkan pada Senin (11/10/2021) dan pastinya dengan penerapan yang tergantung dengan kondisi PPKM di wilayah tersebut.
Dengan adanya lampu hijau dari pemerintah itu, tentunya PSSI dan PT LIB langsung mencari solusi terbaik.
Baca Juga: Neymar Dituduh Pilih Kasih, Brasil Nomor Satu tapi PSG Anak Tiri
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa dalam pertemuan bersama PSSI banyak yang dibahas, salah satunya terkait kehadiran penonton ke stadion.
Menurutnya pembahasan ini terjadi cukup panjang karena PSSI dan PT LIB membahas masalah teknisnya yang akan diterapkan seperti apa.
Apalagi menurut Akhmad Hadian pemerintah menekankan kata mungkin dalam kalimatnya.
Jadi untuk persiapan rencana tersebut harus dibahas secara matang dan juga harus memikirkan segala kemungkinan yang terjadi.
Baca Juga: RANS Cilegon FC Ditahan Imbang Perserang, Bambang Nurdiansyah Sebut Pelatih Lawan Pintar
“Pembahasan yang menarik dan agak panjang soal penonton karena pemerintah kan mengumumkan PPKM ke depan mungkin, ada kata mungkin dari pak Luhut bilangnya 30 persen untuk Liga 1 dan 25 persen untuk Liga 2,” ujar Akhmad Hadian Lukita saat ditemui awak media termasuk BolaSport.com, di Kantor LIB, Rabu (13/10/2022).
“Sebetulnya dari awal ini sudah kita bicarakan juga. Dan kami juga sudah membuat analisa juga, dan kami diberi masukan-masukan yang harus kami pikirkan juga," ujarnya.
Baca Juga: Meski Jadi Raja Hattrick, Ronaldo Cuma Punya Satu Korban di Liga Italia dan Liga Inggris
Dalam pertemuan itu, pria asal Jawa Barat itu mengatakan bahwa yang akan menjadi perhatian LIB tentunya masalah prosedur tetap (protapnya).
Jadi protap dari berapa banyak suporter yang bisa datang ke stadion hingga apa saja yang wajib dijalani oleh suporter.
Tentu saja penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat tetap akan diterapkan untuk penonton yang datang ke stadion.
Baca Juga: Berkat Shin Tae-yong, Timnas Indonesia Mampu Tampil Spartan
Dari suporter diwajibkan telah menjalani vaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali dan juga harus melakukan tes antigen yang mana tes tersebut terdaftar NAR (New All Record)-nya.
Rancangan secara rinci terkait hal itu sudah dipikirkan oleh PT LIB, hanya saja untuk penempatan di dalam stadionnya nanti perlu dilakukan secara matang lagi.
“Tentu yang kami pikirkan adalah bagaimana cara layout di stadion, karena misalnya dengan kapasitas 30 pemain, itu penempatannya harus seperti apa, karena kan tidak bisa cuma numpuk di satu titik saja,” ucap Hadian.
Baca Juga: Lawan Tajikistan Pasti, Timnas U-23 Indonesia Juga Berencana Jajal Kekuatan Lebanon
Selain itu tentu saja aturan untuk pembelian tiket setiap orang akan dibatasi karena nantinya akan berlaku pada data yang ada.
Tentu saja data harus ada dan dilakukan sedetail mungkin agar apabila ada hal-hal yang tak diinginkan bisa di tracking dan tracing dengan mudah.
Tetapi terkait rancangan itu tentunya akan diusulkan kepada pemerintah terlebih dahulu.
Baca Juga: Thomas Cup 2020 - Daniel Ternyata Pilih Ahsan Jadi Tandemnya
Apabila mendapat persetujuan, pastinya PSSI dan PT LIB siap menjalankan.
Walaupun Hadian mengaku bahwa rencana tersebut tak akan dimulai dalam waktu dekat.
Menurut Hadian kemungkinan rancanagan itu bisa dilakukan pada dua seri terakhir yakni seri lima dan enam.
Baca Juga: Penilaian Marko Simic untuk Pemain Muda Persija, Masih Perlu Waktu
Hal ini karena jelang seri kedua ini, PT LIB masih terus mengkasi rancangan tersebut.
Apabila diterapkan pada seri kelima atau enam pastinya itu akan berlangsung awal tahun ini.
Baca Juga: Karena Drogba, Lukaku Gagal Bersinar pada Periode Pertama di Chelsea
“Ini akan kami propose lagi ke pemerintah. Kalau pemerintah merasa itu sudah oke pasti akan kita lakukan,” kata Hadian.
“Tentunya kami juga punya timeline baru dan tidak bisa langsung dibuka kan. Mungkin awal tahun 2022 untuk seri kelima dan keenam.
Baca Juga: Klasemen Liga 2 2021 - Posisi Persis Solo Masih Diancam Empat Klub
“Kemarin saya menyarankan itu dibelakukan pada dua seri terakhirlah kita coba karena sejujurnya kalau sekarang belum sanggup.
“Karena masih berat, pertandingan baru berjalan di titik tertentu. Apalagi di Jawa Tengah kan stadionnya yang paling mumpuni untuk bisa beli tiket satu set number itu kan baru hanya di Manahan.
Baca Juga: Belum Bisa Tampil Konsisten, Pelatih Persebaya Perkuat Mental Pemain
“Jadi kami masih mencari titik mana yang tepat untuk menggelar dengan ada penonton yang memang sesuai dengan numbernya. Berarti dengan itu stadionnya pun harus berstandar FIFA dong. Dan saat ini yang punya standar FIFA itu ya yang akan dipakai untuk Piala Dunia nanti," ujarnya.
Jadi bisa disimpulkan hasil dari pembahasan terkait kehadiran penonton di stadion baru bisa diterapkan kemungkinan besar pada awal tahun 2022.