Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Kekalahan Manchester United dalam penampilan terbaru di Liga Inggris membuat semakin banyak orang mempertanyakan kredibilitas pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
Usai Machester United kalah dari Leicester City pada pekan ke-8 Liga Inggris 2021-2022 di King Power Stadium, Sabtu (16/10/2021), sorotan kembali mengarah pada pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
Setan Merah harus mengakui keunggulan Leicester City dengan hasil 2-4.
Dalam lima pertandingan terakhir di semua kompetisi, Cristiano Ronaldo dkk. harus menerima tiga kekalahan.
Seperti dikutip dari BolaSport.com dari BBC, sebagai pelatih, Solskjaer dianggap menjadi salah satu pihak yang paling bertanggung jawab.
Semakin banyak orang mulai mempertanyakan kredibilitas Solskjaer karena performa tim yang terus memburuk.
Baca Juga: Ini Bocoran Nasib Solskjaer Usai Manchester United Tumbang Lawan Leicester City
Hingga saat ini, tagar #OleOut bergema di Twitter akibat kekesalan pendukung Manchester United.
“Beri kami manajer dan kapten yang mumpuni. Saya tidak ingin melihat wajah Ole dan Maguire lagi #Oleout,” cuit salah satu akun.
Ada pula tagar modifikasi #OleOutNow, yang berarti ada desakan untuk memecah Solskjaer sekarang juga.
Namun, seluruh kesalahan tidak bisa serta merta dilimpahkan pada Solskjaer.
Pasalnya, pemain seperti Harry Maguire juga tampil dalam kondisi kurang fit dan dia membuat beberapa kesalahan dalam laga melawan Leicester City.
Bruno Fernandes terus menerus mengeluh kepada wasit Craig Pawson.
Nemanja Matic terlalu lambat untuk bertarung dengan lini tengah Leicester City sementara Paul Pogba mengalami salah satu pertandingan yang membuat frustrasi.
Dia tampil tidak efektif dalam performa yang hanya ditandai dengan pelanggaran terus-menerus dan berakhir dengan kartu kuning.
Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Bikin Cristiano Ronaldo Kecewa
"Mereka jauh dari sebuah tim yang cukup bagus. Pada momen mereka bermain melawan tim yang setengah bagus saja, Manchester United kepayahan," tukas eks bek Setan Merah, Gary Neville, seperti dikutip Bolasport.com dari Daily Mail.
"Jadi, ketika Manchester United bermain melawan tim yang memiliki organisasi, mempunyai sebuah metodolgi, mereka berantakan. Itulah yang terjadi."
"Mereka mengalami kesulitan melawan Everton, Aston Villa, Villarreal, dan sekarang Leicester. Ini tim-tim yang hanya setengah bagus."
Neville menyebut sekarang tekanan akan makin terasa buat Solskjaer, yang dulu pernah menjadi rekan setimnya.
"Seratus persen. Tekanan akan mulai menumpuk di pelatih."
Solskjaer mulai menangani Manchester United pada 2018.
Kapasitasnya menjadi pelatih yang bisa membawa Manchester United meraih gelar juara kian dipertanyakan.
Solskjaer belum memberikan satu trofi pun kepada Manchester United sebagai pelatih.
Levelnya hanya nyaris-nyaris saja seperti mencapai semifinal Piala FA, Piala Liga, dan Europa League pada 2019-2020 serta semifinal Piala Liga dan final Europa League pada musim lalu.