Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kembalinya Yamaha ke kejayaan MotoGP melalui Fabio Quartararo sebagai Juara Dunia MotoGP 2021 dibuat lebih manis oleh fakta bahwa Yamaha tidak pernah bisa benar-benar menikmati kesuksesan dari pembalap sebelumnya.
Kemenangan Fabio Quartararo yang diamankan di Sirkuit Misano, Minggu (24/10/2021) mengakhiri kekeringan gelar pembalap selama enam tahun untuk Yamaha meskipun tim tersebut memang merebut kejuaraan tim untuk sementara pada 2016.
Pada 2015, Yamaha telah meraih gelar tim dan konstruktor, sementara pembalap pabrikannya finis pertama dan kedua di klasemen.
Pada musim ini, Yamaha tidak memungkinkan untuk meraih gelar kategori tim atau konstruktor. Manajer tim Yamaha, Lin Jarvis telah mengindikasikan bahwa dia akan lebih bersenang-senang dengan kesuksesan Quartararo dibanding dominasi Yamaha pada 2015.
Baca Juga: Link Live Streaming French Open 2021 - 5 Wakil Indonesia Berjuang Mulai Sore Ini
"Untuk kembali ke puncak setelah enam tahun, Anda tahu, yang terakhir adalah 2015 yang terkenal, di mana kami benar-benar mendapatkan posisi ke-1 dan ke-2 dengan (Jorge) Lorenzo dan (Valentino) Rossi tahun itu," kata Jarvis dilansir BolaSport.com dari The Race.
"Tetapi, jujur saja meskipun kami mendapat posisi ke1 dan ke-2. Kemenangan itu rumit," aku Jarvis.
"Kami tidak pernah bisa benar-benar menikmatinya karena semua polemik saat itu. Tetapi, hari ini sangat jelas. Fabio Quartararo pantas memenangkan gelar dan kami sangat senang," ujar Jarvis.
Perebutan gelar Juara Dunia MotoGP 2015 telah berakhir dengan cara yang spektakuler dan kontroversial.
Saat itu, Rossi menuduh Marc Marquez (Repsol Honda) dengan sengaja mencoba membantu rekan setim Rossi di Yamaha, Lorenzo, untuk meraih gelar juara. Tuduhan tersebut selalu dibantah Marquez.
Rossi dan Marquez terkenal beradu mulut di Sepang sehingga memaksa pembalap Italia itu untuk start dari grid belakang pada balapan penutup musi, GP Valencia.
Dengan absennya Rossi di barisan depan, Marquez dianggap sengaja melindungi keunggulan Lorenzo untuk memastikan dia memenangkan kejuaraan.
"Pada akhirnya, saya pikir Lorenzo juga harus tidak terlalu senang karena itu bukan kejuaraan dengan dia memenangkan balapan," kata Rossi.
Cara perebutan gelar juara dunia itu berakhir dan telah lama dianggap sebagai faktor utama yang menyebabkan Lorenzo meninggalkan Yamaha setahun kemudian.
Baca Juga: Dendam Rossi kepada Marquez soal MotoGP 2015 Masih Akan Terbawa hingga Pensiun
Sementara itu, cerita versi Rossi tentang peristiwa itu tidak pernah berubah pada tahun-tahun berikutnya karena pembalap Italia itu masih mempertahankan gelar juara dunia 2015 yang "dicuri" dari dia.
Gelar juara dunia MotoGP Quartararo datang pada musim ketiganya sebagai pembalap MotoGP dan yang pertama sebagai bagian dari tim pabrikan Yamaha saat ia menggantikan Rossi setelah tampil mengesankan di tim satelit Petronas Sepang Racing Team (SRT).
"Yang ini rasanya sangat enak karena, saya pikir, pertama sudah enam tahun. Jadi, Anda tahu ada banyak energi dan upaya untuk sampai pada titik ini, itu sangat bagus," kata Jarvis.
"Seringkali ketika Anda memasak hidangan secara perlahan dan dalam waktu yang lama, rasanya akan meningkat. Fabio saya pikir tidak diragukan lagi orang yang menjadi juara dunia tahun ini, saya pikir semua orang di paddock akan setuju dengan itu karena dia sangat cepat, konsisten."
“Dia selalu tersenyum, dia membawa banyak energi positif ke dalam tim. Senang bekerja dengannya."
"Jadi, saya akan mengatakan itu adil, dia benar-benar layak mendapatkan kemenangan ini, dan saya pikir para insinyur Yamaha juga pantas mendapatkan kemenangan ini, dan begitu juga dengan tim," ucap Jarvis.
Baca Juga: Kontrak dengan Thailand Habis, Rexy Mainaky Jadi Wakil Direktur Kepelatihan BAM