Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Petarung kelas bantam, Petr Yan, merasa puas memegang gelar juara interim usai pertandingan melawan Cory Sandhagen pada acara UFC 267.
Sejak kehilangan gelar juara kelas bantam dari Aljamain Sterling, Petr Yan awalnya optimistis mendapatkan laga ulang melawan petarung asal Amerika Serikat itu pada acara UFC 267.
Namun demikian, Aljamain Sterling mengalami cedera dan membuat Petr Yan mendapatkan lawan pengganti.
Akhirnya, UFC menempatkan Cory Sandhagen menjadi lawan Petr Yan dalam laga perebutan gelar interim kelas bantam yang digelar di Abu Dhabi, Minggu (31/10/2021).
Baca Juga: Laga Pilihan Dana White pada UFC 267, Bukan Laga Anak Emas Khabib Nurmagomedov
Pada pertandingan yang berlangsung, Yan tampil gemilang dengan mendominasi lima ronde yang berjalan.
Meski begitu, Sandhagen juga memberikan perlawanan yang tangguh dengan menempel ketat perolehan skor yang didapatkan Yan.
Saat keputusan diumumkan, Yan akhirnya memperoleh kemenangan angka mutlak (unanimous decision) atas Sandhagen dengan skor kembar tiga, 49-46.
Hasil ini kemudian membuat Yan dinobatkan sebagai juara interim kelas bantam sekaligus penantang terdepan Sterling.
Baca Juga: Conor McGregor Jadi Sumber Inspirasi Khamzat Chimaev di MMA
Dengan gelar yang didapatkan, Yan tidak peduli dengan laga unifikasi karena merasa masih berkuasa di kelas bantam.
Pernyataan Yan merujuk dari Sterling yang sebelumnya kerap menolak laga ulang usai mendapatkan gelar juara.
Yan menelan kekalahan dari Sterling karena melakukan tendangan ilegal yang menyebabkan dirinya disikualifikasi.
"Seperti yang Anda lihat, saya memiliki sabuk ini, dan ini mengatakan segalanya," kata Yan, dikutip BolaSport.com dari MMAjunkie.com.
Baca Juga: Khamzat Chimaev Anggap Kamaru Usman dan Colby Covington Tidak Istimewa
"Saya tidak memuji diri saya sendiri dengan duduk di sini," sambung Yan.
Yan lalu dengan membahas pertarungannya saat melawan Sandhagen. Menurut dia, pukulan yang masuk kepadanya tidak terlalu berpengaruh.
Akan tetapi, dia menghormati Sandhagen karena memberikan perlawanan yang tangguh di oktagon.
"Dia tidak menyakiti saya, tetapi saya memilki memar di beberapa bagian di kepala saya," ujar Yan.
"Dia pria yang baik, petarung yang bagus. Seperti yang Anda perhatikan sebelum duel, kami tidak perang mulut. Rasa hormat saling kami tunjukkan. Saya menghormatinya sebagai manusia dan petarung," tutur Yan.
Baca Juga: Terkesan, Khabib Nurmagomedov Berharap Islam Makhachev Rajai Kelas Ringan UFC