Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Nasib kurang beruntung dirasakan Persebaya Surabaya karena tidak bisa memainkan Bruno Moreira pada laga kontra Persiraja Banda Aceh, Minggu, (31/10/2021).
Gelandang asal Brasil itu ternyata harus menjalani sanksi ketiganya yang tak diketahui oleh manajemen Persebaya.
Bruno Moreira sejatinya sudah menjalani larangan tampil dalam dua laga saat laga kontra Persela dan Persija Jakarta.
Hal ini sesuai dengan keputusan yang tertuang dalam SK Komdis 018/L1/SK/KD-SSI/X2021.
Disebutkan bahwa Bruno didakwa melangar Kode Disiplin Tahun 2018 yang memukul pemain lawan.
Baca Juga: Meski Gol King Eze Dianulir, Bhayangkara FC Berhasil Unggul atas Tira Persikabo pada Babak Pertama
Hukuman ini didapat Bruno karena terlibat ketegangan dengan pemain Persipura Israel Wamiawu pada 16 Oktober 2021 lalu.
Perseteruan Bruno dengan Israel sebenarnya sudah selesai mengingat keduanya langsung saling meminta maaf sesuai pertandingan.
Namun, ternyata Komdis PSSi berkata lain dengan memutuskan tetap menjatuhi larangan bermain kepada keduanya.
Persebaya awalnya sudah mempersiapkan Bruno Moreira untuk bertanding melawan Persiraja.
Ternyata, sanksi Komdis itu merupakan tambahan dari satu sanksi larangan bermain yang diatur di regulasi.
Manajer Persebaya, Chandra Wahyudi merasa keputusan tersebut sangat merugikan timnya.
Menurut dia, keputusan tersebut juga dilakukan secara sepihak. Baik klub maupun sang pemain tidak pernah dimintai keterangan terkait inseden di atas lapangan.
Chandra Wahyudi meminta sidang komite disiplin PSSI bisa berlangsung secara transparan dan keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan menyeluruh.
“Ini sebagai masukan untuk perbaikan kinerja Komdis dan badan yudisial yang ada," kata Candra Wahyudi.
"Semestinya, pihak-pihak yang terkait bisa diminta keterangan terlebih dulu sebelum mengambil keputusan. Sehingga keputusan yang diambil berdasar pertimbangan menyeluruh,” imbuhnya.
Baca Juga: Tim Lawan Pincang, Pelatih Borneo FC Yakin Bisa Kalahkan PSS Sleman
"Padahal, dari situ bisa digali bagaimana konteks yang ada sehingga kejadian itu sampai terjadi."
"Yang ada, Komdis pilih hitam putih, dengan mendasarakan laporan pada match commissioner. Menariknya, Israel yang menjadi pemicu kejadian, dihukum sama dengan Bruno."
“Ini kan menyangkut rasa keadilan. Saya kira bisa dihindari bila pihak yang didakwa juga dimintai keterangan. Sehingga keputusan nanti bisa benar-benar pas,” tegas Candra.
Chandra juga meminta komdis PSSI lebih terbuka dan tidak hanya terpaku dengan kejadian di atas lapangan.
Ini semata untuk meningkatkan kualitas keputusan sekaligus menghindari prasangka yang tidak perlu.
“Kalau memang ada aturan seperti itu, mari kita diskusikan. Semua bisa (diubah) demi kebaikan bersama,”jelasnya.
“Semestinya ini kan dilakukan. Karena keputusan mereka bersinggungan langsung dengan klub. Selama ini tak pernah ada sosialisasi atau informasi apapun. Tahu-tahu dihukum,” paparnya.