Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Maverick Vinales sekarang telah merasakan anomali dengan menggunakan motor RS-GP milik Aprilia setelah mengaspal pada MotoGP Emilia Romagna di Sirkuit Misano, Italia, Minggu (24/10/2021).
Sebuah keputusan gila dibuat oleh Maverick Vinales ketika memilih Aprilia sebagai destinasi selanjutnya untuk melanjutkan karier.
Keputusan gila tersebut dikarenakan Maverick Vinales pindah ke Aprilia dengan meninggalkan Yamaha.
Kepindahan pembalap Spanyol itu ke Aprilia banyak dinilai akan menjatuhkan kariernya sebagai pembalap MotoGP.
Akan tetapi, Vinales sekarang tampaknya mulai jatuh cinta dan menemukan kebahagiaan dengan tunggangan RS-GP.
Rasa cintanya muncul setelah Vinales berhasil finis ke-8 pada MotoGP Emilia Romangna dengan selisih 18,607 detik dari Marc Marquez yang keluar sebagai pemenang.
Hasil tersebut merupakan pencapaian positif bagi Vinales setelah memulai balapan dari urutan ke-19.
Baca Juga: Final French Open 2021 - Head to Head Marcus/Kevin Vs Ko/Shin, Minions Unggul Tipis
Vinales menyatakan pada awal balapan mengalami kesulitan dan harus berusaha melakukan adaptasi dengan perubahan set-up pada motor RS-GP.
"Bagian pertama balapan selalu sulit ketika Anda mulai dari belakang dan saya harus mengatakan bahwa sejujurnya saya tidak terbiasa memulai dari posisi itu dan itu sulit bagi saya," kata Vinales, dilansir BolaSport.com dari The-Race.
"Saya harus membiasakan diri, tetapi saya harap itu tidak sering terjadi. Tapi itu sulit. Sulit bagi saya untuk memilih line, melewati dengan cepat, dan kemudian saya kehilangan waktu dari pembalap lain."
"Kami membuat perubahan besar pada motor. Karena ini adalah hal besar yang harus kami coba."
"Kami menggunakan balapan sebagai uji coba dan saya senang kami memilihnya sebelum balapan, tetapi itu bekerja dengan sangat baik," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: 2 Gangster Jadi Mangsa Khamzat Chimaev Berikutnya Usai UFC 267
Vinales mengaku telah menemukan peningkatan pada pertengahan balapan dan mulai mencatatkan waktu satu lapnya dengan baik.
"Pada bagian kedua balapan, saya bisa membalap di antara 1 menit 32 detik dan untuk apa yang kami alami di lintasan, saya kira itu adalah lap time yang sangat bagus," tutur Vinales.
"Saya perlu belajar banyak hal untuk melakukan beberapa lap. Lap pertama sudah terganggu karena saya tidak pernah mencoba set-up ini dan untuk langsung dipakai balapan selalu sulit, jadi saya pikir potensi saya di balapan kemarin lebih tinggi."
"Saya bisa melaju lebih cepat di lap pertama, tetapi saya kehilangan banyak waktu. Minimal 10-15 detik. Ketika Anda mencoba menyalip, Anda terjebak di belakang pembalap lainnya," tambahnya.
Baca Juga: Dorong Islam Makachev Rebut Laga Gelar Juara, Legenda UFC Disemprot Justin Gaethje
Vinales menyelesaikan balapan MotoGP Emilia Romagna dengan berada di urutan keempat dalam hal mencatatkan fastest lap.
Hal tersebut dirasa pembalap berjuluk Top Gun itu sebagai semacam anomali.
Vinales pasalnya merasa tidak nyaman menggunakan set-up motor RS-GP pada balapan kedua di Misano, tetapi dia bisa kencang di aspal.
"Perubahan set-up pada keseimbangan motor. Saya mencoba menemukan diri saya di atas motor, terkadang merasa nyaman dan kadang tidak nyaman. Akhir pekan ini sangat sulit karena kondisinya berubah sepanjang waktu dan entah bagaimana sulit untuk mengembangkan diri atau meningkat dengan kondisi seperti ini," ungkap Vinales.
"Kami mengubah keseimbangan berat motor dan rasanya jauh lebih baik. Saya perlu meningkatkan rem, karena ini sangat berbeda. Cara pengereman dari dua motor yang saya gunakan tahun ini sangat berbeda dan saya masih harus lebih percaya diri, tetapi di Misano kami membuat peningkatan besar dalam kepercayaan diri."
"Saya tidak merasa nyaman dengan motor dan saya bisa menjadi yang kedua atau ketiga di lap tercepat.
"Selalu dengan situasi begini saya tidak merasa nyaman, tetapi saya masih bisa membalap dengan cepat, dan saya sangat penasaran untuk melihat apa yang bisa saya lakukan dengan motor ini ketika saya merasa nyaman di lintasan," jelas Vinales menambahkan.
Baca Juga: Rebut Gelar Interim, Petr Yan Tak Peduli Laga Unifikasi Lawan Sterling