Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Laga perdana Grup D Liga 3 2021 Jawa Tengah diwarnai insiden kekerasan yang menimpa satu pemain PPSM Sakti Mangelang hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Wajah sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya kasus kekerasan dalam pertandingan yang membahayakan nyawa pemain.
Kali ini, kabar kekerasan di sepakbola itu datang dari laga perdana Grup G Liga 3 2021 Jawa Tengah yang mempertemukan PPSM Sakti Magelang dan Persak Kebumen.
Bertanding di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Senin (1/11/2021) siang, satu pemain PPSM Sakti Magelang jadi korban kekerasan setelah lehernya diinjak pemain Persak Kebumen.
Baca Juga: Rossi dan Marquez Cuma Panutan, Quartararo Lebih Ingin Jadi Dirinya Sendiri
Dilansir Bolasport.com dari Tribun Jogja, pelanggaran itu terjadi setelah Persak Kebumen berhasil mencetak gol kedua pada menit ke-75 lewat sepakan Erlangga Adhyaksa.
Adalah Tri Hartanto, pemain Persak Kebumen yang melakukan pelanggaran horor itu terhadap Santino Berti.
Bila melihat video yang diunggah oleh akun Twitter @Magelangfootball.com, dalam situasi di tengah lapangan, Tri Hartanto berlari untuk mengejar bola liar.
Santino Berti sendiri sudah dalam posisi jatuh karena ingin menghalau bola.
Baca Juga: Skenario Vietnam Susul Malaysia dan Thailand Lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2022
Alih-alih menyingkir, Tri Hartanto justru tampak menjejakkan kakinya ke leher Santino Berti dan membuat pemain PPSM itu terkapar di lapangan.
Karena cederanya cukup mengkhawatirkan, Santino Berti bahkan harus dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans.
Insiden horor itu sendiri terjadi di depan wajah wasit.
Namun anehnya, wasit tidak memberi kartu merah kepada Tri Hartanto dan hanya menghukum dengan kartu kuning.
Baca Juga: Dear Haters, Ole Gunnar Solskjaer Sekarang Bodo Amat dengan Kritikan Kalian
Versi aslinya, semoga gak rusak lagi audionya ???????? pic.twitter.com/iFdkyuQSFV
— Magelangfootball.com (@mgl_football) November 1, 2021
Kejadian itu lantas mendapat protes dari para pemain PPSM yang memutuskan untuk menarik seluruh pasukannya dari lapangan.
Wasit sempat berdiskusi sebentar di pinggir lapangan, sebelum akhirnya kembali ke tengah lapangan dan meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Persak Kebumen lantas dinyatakan menang dengan skor 2-0 berkat gol Dzulqaida Rofid (11') dan Erlangga Adhyaksa (75').
Hingga kini, belum diketahui kondisi terbaru dari Santino Berti yang mengalami cedera.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 2 - PSMS Medan Resmi Ikat Penyerang Timnas Indonesia
Namun, manajemen Persak Kebumen telah menyampaikan permintaan maaf lewat akun Instagram resmi klub.
Manajer Persak Kebumen, HM Tursino, menegaskan bila insiden itu terjadi tanpa unsur kesengajaan dari Tri Hartanto.
"Saya sudah komunikasi dengan manajemen PPSM Magelang terkait insiden di menit-menit akhir pertandingan," ucap Tursino seperti dikutip Bolasport.com dari Instagram klub.
"Saya akan menjenguk pemain yang bersangkutan karena kita semua saudara."
Baca Juga: Lupakan Kekalahan, Persita Fokus Persiapkan Laga Malawan Madura United
"Prinsipnya saya atas nama pemain dan pelatih meminta maaf atas insiden tersebut dan ini murni bukan kesengajaan."
"Karena saya sudah tekankan ke pemain harus respect kepada siapa pun lawan yang dihadapi," tandasnya.
Insiden ini seakan menggenapi sejumlah kasus kekerasan lain yang pernah ditunjukkan para pemain Liga 1 dan Liga 2 2021.
Sejumlah insiden kekerasan itu pun sudah mendapat sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI, mulai dari denda hingga larangan bermain.