Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, yakin bahwa dia berada di posisi yang sama dengan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) pada MotoGP 2020 dan karena itu dia berhasil menjadi Juara Dunia MotoGP 2021.
Francesco Bagnaia berusaha mencegah Fabio Quartararo mengunci gelar juara dunia MotoGP musim ini setelah memimpin balapan pada GP Emilia Romagna.
Namun, keunggulan Francesco Bagnaia menjadi sia-sia ketika dia terjatuh di tikungan 15 saat balapan menyisakan empat putaran.
Baca Juga: Hadapi FIBA World Cup 2023, Begini Persiapan Tim Basket Putra Indonesia
"Satu tahun lagi pengalaman berjuang untuk kejuaraan karena tahun lalu dia sudah kalah. Jadi, dia lebih siap untuk lebih di atas dan bertarung," kata Bagnaia soal kunci kemenangan Quartararo dilansir BolaSport.com dari The Race.
"Tahun ini bagi saya seperti Quartararo tahun lalu, saya berada dalam situasi yang sama. Saya belajar banyak tahun ini, saya pikir kami melakukan peningkatan yang luar biasa. Untuk tahun depan kami akan lebih siap," ucap Bagnaia.
Bagnaia dan Quartararo menjalani MotoGP pada tahun yang sama, tetapi sementara pembalap Prancis itu segera berkembang, Bagnaia yang merupakan juara bertahan Moto2 pada saat itu telah berjuang untuk mengatasi Desmosedici.
"Tahun ini bukan tujuan saya. Gelar dan juga tim karena saya datang di tim pabrikan tanpa memenangkan balapan apa pun, tanpa berjuang untuk apa pun. Saya finis di peringkat ke-16 tahun lalu," tutur Bagnaia.
"Tahun ini saya belajar banyak dan saya banyak berkembang. Saya pikir semua balapan tahun ini telah meletakkan dasar yang bagus untuk tahun depan," ujar Bagnaia.
"Saya cukup yakin bahwa tahun depan motor kami akan luar biasa, lebih dari yang ini dan saya akan lebih siap untuk bertarung memperebutkan gelar juara."
Baca Juga: Hasil Hylo Open 2021 - Via Rubber, Pramudya/Yeremia Melaju ke Babak Kedua
Pembalap 24 tahun itu merasa bahwa tiga balapan sangat penting baginya untuk kehilangan gelar Juara Dunia MotoGP 2021 di mana dia jatuh saat sedang unggul.
Bagnaia kemudian mengakui bahwa dia tidak dalam kondisi pikiran yang benar untuk balapan, menyusul meninggalnya pebalap Moto3, Jason Dupasquier pada balapan pertama di Austria.
Pada balapan di Sirkuit Silverstone pertama, dia juga merasa bahwa karet bannya tidak sempurna.
Pemasok ban MotoGP Michelin telah membantah sebagian besar klaim pembalap tentang ban yang rusak selama musim ini.
"Tidak benar berpikir seperti ini. Saya kehilangan peluang gelar dan untuk tahun depan saya akan belajar dari kesalahan ini. Saya akan berusaha untuk selalu berada di puncak seperti empat balapan terakhir," tutur Bagnaia.
Baca Juga: Rookie MotoGP Siap Jadi Rival Serius Marc Marquez pada Musim Depan