Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya usai timnya gagal menang atas AC Milan di Liga Italia.
Liga Italia 2021-2022 menggelar partai bertajuk Grande Partita pada giornata ke-12.
Grande Partita yang dimaksud adalah Derby della Madonnina yang mempertemukan antara AC Milan dan Inter Milan.
Laga panas antara AC Milan dan Inter Milan yang digelar di Stadion San Siro, Senin (8/11/2021) dini hari WIB, berakhir dengan skor imbang 1-1 untuk kedua tim.
Pada pertandingan tersebut, Inter Milan sebenarnya sempat unggul lebih dulu berkat penalti Hakan Calhanoglu (menit ke-11).
Baca Juga: Tumbangkan Liverpool, David Moyes dan West Ham Sama-sama Pecah Telur
Namun, gol bunuh diri Stefan de Vrij pada menit ke-17 membuat kedudukan menjadi sama kuat.
I Nerazzurri sebenarnya memiliki kesempatan untuk kembali memimpin pada menit ke-27 setelah Mateo Darmian dilanggar Fode Ballo-Toure di dalam kotak terlarang.
Sayang, Lautaro Martinez yang maju sebagai eksekutor penalti, gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.
Bola hasil tembakan Martinez berhasil dihalau kiper AC Milan, Ciprian Tatarusanu.
Selepas pertandingan, Simone Inzaghi mengaku sangat kecewa dengan hasil imbang tersebut.
Inzaghi menilai Inter Milan seharusnya bisa menang atas I Rossoneri jika tak menyia-nyiakan banyak peluang.
Baca Juga: Eks Gelandang Bayern Muenchen: Haaland dan Mbappe Cocok di Real Madrid
"Kami tidak puas, karena kami memiliki begitu banyak peluang dan gagal mengeksekusi penalti, jadi menurut saya kami seharusnya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik," kata Inzaghi seperti dikutip BolaSport.com dari DAZN.
"Kami menghadapi tim hebat yang pantas berada di puncak klasemen, kami berada di belakang mereka dalam hal kemajuan, tetapi ada waktu untuk kembali ke jalur dan penampilan seperti ini akan memberi kami kepercayaan diri."
"Kami ingin memberikan kemenangan kepada penggemar kami dan saya merasa kami telah melakukan cukup untuk pantas mendapatkannya."
"Temponya sangat tinggi dan kedua tim mungkin bisa melakukan jauh lebih baik di level teknis, tapi itu intens."
Baca Juga: Andriy Shevchenko Comeback ke Liga Italia, Langsung Debut Lawan Jose Mourinho
"Milan adalah tim yang sangat teknis, jadi Anda harus membuat mereka lelah, membuat mereka bergerak."
"Kami melakukannya dengan baik di 20 menit pertama dan secara umum saya pikir kami pantas mendapatkan lebih, kami hanya berjuang sedikit di 15 menit terakhir," tutur juru taktik berusia 45 tahun itu menambahkan.