Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Hasil buruk Persipura Jayapura di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia membuat geram suporternya.
Seperti yang diketahui, kini Persipura harus mendekam di dasar klasemen Liga 1 2021.
Dari 11 laga yang sudah dijalani, Mutiara Hitam hanya mampu mengoleksi lima poin.
Lima poin diperoleh dari sekali kemenangan dan dua hasil seri.
Sedangkan dalam delapan pertandingan lainnya Persipura harus menderita kekalahan.
Baca Juga: Reaksi Kamaru Usman Terhadap Konflik Nurmagomedov dan Gaethje
Hal tersebutlah yang membuat suporter Persipura geram.
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Papua, aliansi suporter Persipura bahkan menggelar aksi untuk menyampaikan tuntutannya.
Dalam hal ini, perwakilan aliansi suporter Persipura Bergerak, Chapo Angky menjelaskan ada dua bentuk tuntutan.
Rinciannya yakni tuntutan jangka pendak dan panjang.
Semua dituntutan tersebut ditujukan untuk manajemen Persipura.
"Ada tuntutan jangka pendek dan tuntutan jangka panjang, yang akan kami sampaikan kepada manajemen Persipura," kata Chapo.
Berikut isi tuntutan jangka pendek yang dimaksud:
1. Pertama kami minta kepada benhur Tomy Mano dan Rudy Maswi agar hadir langsunng di Yogyakarta untuk menemui pemain dan jajaran pelatih agar mengangkat kembali mental.
2. Menuntuk kepada jajaran manajemen agar secepatnya melakukan evaluasi kepada Coach Jacksen F Tiago.
Baca Juga: Gagal Menang Lawan Swiss, Roberto Mancini Tetap Percaya Italia Bisa Lolos ke Piala Dunia 2022
3. Minta kepada setiap pemain Persipura, senior dan junior agar bermain dengan hati demi harkat dan martabat Tanah Papua.
4. Mendesak kepada ketua umum dan dewan direksi agar secepatnya lakukan pergantian kursi manajer yang saatt ini diduduki oleh saudara Bento Manubun.
Sementara itu, untuk tuntutan jangka panjang, suporter meminta Persipura untuk membangun mess pemain dan lapangan tempat latihan.
Lebih lanjut, suporter juga ingin Persipura memperbaiki tata kelola media sosial klub.
"Tata kelola media sosial, instagram, YouTube, Facebook , Twitter, sangat tidak terlihat profesional dan juga klub harus memiliki website resmi," tuturnya.