Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sejumlah pemain besar telah merasakan sisi 'kejam' Sir Alex Ferguson di Manchester United, salah satunya Ruud van Nistelrooy.
Hairdryer treatment menjadi istilah yang begitu tersohor pada era Sir Alex Ferguson.
Secara sederhana, istilah tersebut mengacu pada perlakuan keras yang diberikan sang nakhoda untuk pemain Manchester United.
Ruud van Nistelrooy merupakan salah satu korban hairdryer treatment Ferguson.
Alkisah, usai United kalah 1-3 dari Manchester City dalam partai Liga Inggris musim 2002-2003, striker legendaris timnas Belanda itu kena damprat Fergie.
Pemicunya bukanlah karena performa di atas lapangan, melainkan gara-gara Van Nistelrooy bertukar kostum dengan pemain lawan.
Ferguson menilai kekalahan dari tim tetangga sangat memalukan sehingga tradisi tukar jersey dianggap sebagai sesuatu yang 'haram'.
Baca Juga: Kata Elkan Baggott Usai Kembali Dilatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Insiden tersebut diungkapkan oleh mantan bek United, Rio Ferdinand.
"Ruud van Nistelrooy, yang dianggap sebagai dewa kala itu, datang dengan seragam City di tangannya dan saya ingat Sir Alex Ferguson menjadi murka," kata Ferdinand seperti dikutip BolaSport.com dari Dailymail.
"Ferguson menghancurkan Van Nistelrooy dengan berkata, 'Kalau sekali lagi saya melihat salah satu dari kalian memegang kostum City, Anda tak akan bermain untuk klub ini'."
"Begitulah dia kalau marah. Saya hanya terduduk dan berpikir, 'Ini sebuah pertandingan, bukan?'," tutur Ferdinand menambahkan.
Baca Juga: Timnas Indonesia Vs Afganistan - Shin Tae-yong Siapkan Nama Baru
Van Nitelrooy merasakan besutan Ferguson di United dalam kurun waktu 2001–2006.
Selama lima tahun menghuni Old Trafford, dia menjelma menjadi predator mengerikan lewat catatan 150 gol dari 219 penampilan di semua ajang.
Musim terbaik Van Nistelrooy terjadi pada 2002-2003 ketika menyabet gelar top scorer Liga Inggris berkat raihan 25 gol.