Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Taufik Hidayat Sampaikan Evaluasi, Indonesia Harus Berani Turunkan Pemain Pelapis seperti China

By Fauzi Handoko Arif - Senin, 22 November 2021 | 16:15 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, saat tampil pada babak pertama Indonesia Masters 2021, di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Rabu (17/11/2021). (DOK. PP HUMAS PBSI)

BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, memberikan saran kepada sektor tunggal putra supaya menjadi makin kompetitif.

Nomor tunggal putra Skuad Garuda sedang dalam sorotan setelah tampil pada Indonesia Masters 2021.

Sebanyak lima wakil yang diturunkan Skuad Merah Putih pada ajang turnamen level 750 tersebut, tidak ada yang mampu menembus perempat final.

Seperti halnya Anthony Sinisuka Ginting. Dia pemain berstatus unggulan ke-5 turnamen, tetapi terjungkal di babak pertama.

Baca Juga: Jonatan Christie Target Pulihkan Fisik Jelang Indonesia Open 2021

Lawannya adalah Kunlavut Vitidsarn asal Thailand yang menjadi mimpi buruk Anthony di babak 32 besar.

Kemudian pemain berstatus unggulan ke-6 asal Indonesia, Jonatan Christie.

Berbeda dari Anthony yang tersisih lebih awal, Jonatan mampu melangkah ke 16 besar kemudian disisihkan wakil India, Kidambi Srikanth.

Mengingat kondisi tunggal putra yang sedang tidak kompetitif, Taufik Hidayat memberikan komentar.

Baca Juga: Indonesia Open 2021- Fadia/Ribka Mundur, Chico Langsung Jalani Derbi

Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa persaingan di nomor tunggal putra saat ini merata. Bahkan pemain non-unggulan bisa memberikan tekanan kepada pemain unggulan.

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu menilai Indonesia tidak bisa terus mengandalkan Anthony dan Jonatan di tunggal putra terus.

Oleh sebab itu, Taufik memberikan saran kepada PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) mulai berani memberikan kesempatan kepada pemain pelapis tunggal putra.

"Persaingan tunggal putra dunia sekarang merata. Kita selalu mengandalkan Ginting dan Jonatan. Pemain pelapis juga harus dikasih kesempatan," ujar Taufik saat ditemui wartawan di Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Minggu (21/11/2021).

Baca Juga: Tak Ada Penonton di Bali, Jonatan Christie Takjub Dapat Hadiah

Mantan pemain tunggal putra Indonesia itu juga meminta PBSI juga melihat cara pembinaan negara lain.

"Harus melihat perkembangan negara lain juga. Program dan cara latihan berbasis sport science harus diperhatikan," ucap Taufik, dilansir BolaSport.com dari Kompas.

"Jangan negara lain sudah semakin maju, tetapi kita seperti ini saja."

"Kita kan salah satu negara yang besar dengan bulu tangkis. Ginting kalah dari pemain muda Thailand, kenapa bisa?" tutur Taufik.

Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Tak Ingin Dijegal Lagi, Greysia/Apriyani Ingin Raih Hasil Bagus

Taufik juga meminta kepada PBSI melakukan evaluasi besar mengingat bakal banyak turnamen penting di masa mendatang.

Dia juga mencontohkan Indonesia meniru China yang sudah mulai melakukan regenerasi.

"Harus benar-benar evaluasi karena tahun depan banyak event besar. Kalau tidak ada halangan ada All England, Asian Games, hingga Olimpiade 2024," ujar Taufik.

"Jangka panjangnya harus diperhatikan. Harus berani juga seperti China yang menurunkan pemain pelapis pada  Piala Thomas 2020."

"Itu berguna untuk jangka panjang. Indonesia bisa tidak seperti itu? Target jangka panjang harus diperhatikan."

"Jangan semua turnamen diikuti, tetapi hasilnya malah tidak maksimal dan tak memperhatikan regenerasi," ucap pria 40 tahun itu menambahkan.

Setelah nihil gelar pada Indonesia Masters 2021, skuad Merah-Putih masih memiliki kesempatan berjaya di Tanah Air pada Indonesia Open 2021.

Indonesia Open 2021 dijadwalkan akan berlangsung pada 23-28 November 2021 mendatang di Bali.

Baca Juga: Indonesia Masters 2021 - Raih Gelar Setelah 1 Tahun 10 Bulan, Momota Ingin Istirahat Sehari

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P