Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PSM Makassar masih belum bisa mendapatkan tiga poin dari tiga pertandingan terakhir mereka di Liga 1 2021.
Juku Eja harus puas menerima kekalahan tipis 0-1 saat bertanding melawan PSIS Semarang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin (22/11/2021).
Juru taktik PSM Makassar, Milomir Seslija, menyebutkan beberapa faktor yang membuat timnya kalah saat melawan PSIS.
Baca Juga: Barcelona Vs Benfica - Xavi: El Barca Wajib Menang demi Lolos ke Babak 16 Besar
Gol cepat pada menit kelima dari Bruno Silva membuat mental bertanding timnya terpengaruh selama pertandingan.
Selain itu, wasit dalam pertandingan tersebut juga terlihat kurang tegas dalam memimpin pertandingan.
"Yang saya harapkan pertandingan akan keras dan tidak mudah untuk membuat peluang."
"Tidak memulai pertandingan dengan baik, kami kemasukan gol cepat, ini kami butuh energi besar untuk kembali setelah kemasukan, kami juga pertanyakan keputusan-keputusan dari pengadilan lapangan," kata Milomir Seslija dalam sesi jumpa pers.
Baca Juga: Satu Kendala Pelatih Ajax Amsterdam jika Gantikan Posisi Solskjaer
Pelatih yang biasa disapa Milo ini menegaskan, wasit menjadi penyebab utama kekalahan timnya karena kepemimpinan di lapangan tidak maksimal.
Milo pun meragukan beberapa keputusan wasit dalam pertandingan semalam.
"Dalam hal keputusan wasit meragukan di peluit-peluit yang dibunyikan dalam setiap pelanggaran."
"Kadang-kadang kriteria ini membingungkan, kenapa wasit meniup peluit," ujarnya.
Baca Juga: Solskjaer Resmi Dipecat, Man United Justru Bisa Jadi Lebih Kuat
Milo menilai PSM pada babak kedua bermain lebih terbuka.
Wiljan Pluim dkk beberapa kali bisa memberikan ancaman bagi gawang PSM.
Namun, Juku Eja masih memiki masalah dengan penyelesaian akhir.
Pelatih asal Bosnia ini menambahkan, jadwal yang padat juga berpengaruh kepada performa timnya di lapangan.
"Di babak kedua kami mendominasi dan kami mencari gol, permainan terbuka, kami mendapatkan peluang bagus."
"Saya kira anak asuh saya betul-betul berjuang untuk menyamakan skor, kami memang betul tidak punya keberuntungan, meskipun peluang itu ada."
"Dalam 4 hari kami memainkan dua laga kami merotasi beberapa pemain, mendapatkan kaki-kaki (yang lebih) segar," pungkasnya.