Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Casey Stoner, menyatakan alasan menyebut Valentino Rossi bukan pembalap unggulan di masanya.
Berbicara di film dokumenter DAZN RiVale, Casey Stoner berbicara tentang persaingan dengan Valentino Rossi.
Casey Stoner merupakan pembalap yang diakui oleh Valentino Rossi sebagai salah satu rival di MotoGP.
Sejak muncul pada 2006 di kelas utama, Stoner menjelma sebagai pembalap jempolan. Dia sering memberikan perlawanan kepada Rossi.
Baca Juga: Stoner: Mereka Cegah Saya Pergi ke Yamaha bersama Valentino Rossi
Sosok berjuluk The Kuri-kuri Boy itu tercatat menjadi juara dunia MotoGP 2007 bersama Ducati, kemudian bersama Honda pada MotoGP 2011.
Sementara Valentino Rossi mengalahkan Stoner dalam perburuan gelar pada MotoGP 2008-2009 saat bergabung dengan Yamaha.
Setelah mendapatkan gelar MotoGP 2009, sosok berjuluk The Doctor itu sudah tidak mendapatkan titel lagi.
Baca Juga: Casey Stoner Blak-blakan Akui Bahagia Lihat Valentino Rossi Merana di Ducati
Oleh sebab itu, Stoner menanggap Rossi bukan pembalap terbaik di era 2011-2021.
Bagi pria Australia tersebut, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo merupakan pembalap unggulan pada era 2011-2021.
Akan tetapi, Stoner tetap menanggap Rossi sebagai pembalap hebat saat grid diisi oleh Max Biaggi, Loris Capirossi, dan Sete Gibernau.
"Dia (Rossi) adalah pembalap terbaik pada masanya. Apalagi di awal 2000an," kata Stoner, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Dia melakukan hal-hal terbaik melawan Max Biaggi, Sete Gibernau, Loris Capirossi, dan Carlos Checa."
"Tapi kemudian Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan saya tiba di MotoGP dan Rossi sama sekali tidak unggul dari kami."
"Valentino selalu sangat baik kepada saya sampai saya menjadi saingannya. Vale selalu mencoba bermain dengan pikiran," tambahnya.
Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2021 - Zacha/Bela Gagal Atasi Wakil Malaysia
Stoner juga berbicara tentang kesempatan untuk berada satu tim dengan Rossi di masa lalu.
Sebagai pembalap yang lebih muda, Stoner dahulu sangat mendambakan bergabung dengan Yamaha setelah melihat aksi Rossi dengan motor YZR-M1.
Akan tetapi, Stoner merasa ada sosok yang mencegah untuk mendapat kesempatan membela Yamaha.
"Saya mencoba menjadi rekan setim Valentino dua kali. Namun seseorang di Yamaha mencegah saya melakukannya," tutur Stoner.
"Anda mungkin tahu siapa yang saya maksud. Saya ingin sekali memiliki motor yang sama dengan pembalap seperti Rossi untuk bisa belajar banyak darinya," kata pria berusia 36 itu melanjutkan.
Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Ketenangan Jadi Kunci Kemenangan Gregoria