Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengungkapkan bahwa Bambang Suryo meminta seorang asisten wasit Liga 2 untuk berbohong di acara televisi Mata Najwa.
Dikarenakan terus diteror, asisten wasit Liga 2 itupun melaporkan ke Mochamad Iriawan.
Asisten wasit Liga 2 itu diminta untuk datang ke acara Mata Najwa sebagai narasumber dan berpura-pura menjadi wasit Liga 1.
Baca Juga: Seruduk Azpilicueta hingga Kesakitan, Ibrahimovic Akui Sengaja dan Berniat Ulangi Lagi
Tayangan Mata Najwa yang mengangkat tema "PSSI Bisa Apa jilid 6: Lagi-lagi Begini" disiarkan pada 3 November 2021.
Bambang Suryo diduga terlibat dalam pengaturan skor di Liga 3 2021.
"Asisten wasit Liga 2 itu datang kepada saya. Dia takut berhadapan dengan Bambang Suryo dan diancam," kata Iriawan.
Baca Juga: Bagas Kaffa Ceroboh, Tercipta 2 Gol dalam 2 Menit, Arema FC Bekuk Barito Putera
"Dia itu sebenarnya tidak terlibat apa-apa."
"Karena yang bersangkutan tidak mau, Bambang (Suryo) mencari orang lain dan itu menjadi 'Mr. Y' di Mata Najwa," sambung pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Berdasarkan informasi yang diterima Iwan Bule, pernyataan yang disampaikan Mr.Y sudah diatur oleh Bambang Suryo.
Baca Juga: Dulu Rival, Lionel Messi Merasa Aneh Kini Setim dengan Sergio Ramos
"Jadi seolah-olah wasit itu 'pemain' semua," ujar pria kelahiran Jakarta tersebut.
"Wasit-wasit Liga 1 yang ada saat ini terpukul dengan situasi ini," sambung Iwan Bule dalam sesi jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/11/2021).
Beberapa waktu lalu, PSSI mengadakan pertemuan dengan pengadil lapangan Liga 1 yang meliputi 37 wasit dan 47 asisten wasit di Solo.
Baca Juga: Arema FC Vs Barito Putera Masih Tanpa Gol di Babak Pertama
Di sana, ditandatangani sebuah dokumen di atas materai bahwa wasit maupun asisten wasit tidak terlibat dalam pengaturan skor.
"Saya melihat mereka mempunyai kejujuran," tutur mantan Kapolda Jawa Barat itu.
"Kalau ketahuan melakukan sesuatu yang tidak benar, saya memastikan karier mereka akan tamat," kata Iwan Bule.