Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persib Bandung berhasil meraih kemenangan telak dengan skor 4-0 atas Persiraja Banda Aceh pada pekan ke-13 Liga 1 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (24/11/2021).
Ada kejadian yang cukup menegangkan dalam laga tersebut tepatnya pada menit ke-85.
Pada menit tersebut, pemain Persiraja Banda Aceh, Ramadhan, sempat tidak sadarkan diri usai terkena bola pada bagian perutnya.
Wasit pun memanggil tim medis Persiraja Banda Aceh untuk menolongnya.
Banyak orang yang merasa tegang dan sekaligus miris melihat tim medis Persiraja Banda Aceh menangani Ramadhan.
Sebab, kondisi Ramadhan tengah pingsan dan tim medis Persiraja Banda Aceh bertindak cukup lama untuk menolongnya.
Melihat kejadian itu, tim medis Persib Bandung langsung berlari menghampiri Ramadhan.
Hingga akhirnya Ramadhan harus dibawa ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil ambulans.
Baca Juga: Kabar Terkini Pilar Persiraja Seusai Dibawa Ambulans Saat Lawan Persib
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar, Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani, mengatakan bahwa ia bersama Benidektus Adi Prianto (fisioterapi), dan Iyang Mulyana (masseur) langsung spontan menolong Ramadhan.
Ia tidak menghiraukan ketika sudah ada tim medis Persiraja Banda Aceh di sana.
“Jadi saya spontanitas bersama-sama untuk membantu meski di sana sudah ada tim medis Persiraja Banda Aceh,” kata Raffi Ghani.
Rafi Ghani langsung mengecek denyut nadi Ramadhan.
Baca Juga: Diwarnai Kartu Merah, 1 Pemain Dibawa Ambulans, Persib Bandung Hajar Persiraja Banda Aceh
Ternyata, denyut nadi Ramadhan begitu cepat yang disertai juga jantung berdebar.
“Waktu itu kesadarannya mulai menurun dan setelah itu saya mencoba observasi serta saya siap-siap melakukan resusitasi jantung-paru, pompa.”
“Takutnya jantungnya berhenti dan jadi saya sudah bersiap melakukan resusitasi,” kata Rafi Ghani.
Rafi Ghani langsung mencoba memberikan rangsangan nyeri kepada Ramadhan.
Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Tak Kenal Kata Santai, Jonatan Christie Tetap Latihan untuk Semifinal
Tujuannya supaya pemain bernomor punggung 25 itu bisa segera sadar kembali.
Rafi Ghani bersyukur dengan cara itu kondisi kesadarannya membaik.
Ia langsung memproteksi leher Ramadhan dan dilarikan ke rumah sakit untuk memastikan bagian organ perutnya tidak apa-apa akibat benturan si kulit bundar.
Banyak netizen yang mengkritik cara penanganan tim medis Persiraja Banda Aceh.
Baca Juga: CEO PSM Makassar Bocorkan Hal yang Wajid Dimiliki Pelatih Baru Juku Eja
Salah satunya saat mengangkat perut Ramadhan dan menurut banyak orang itu membahayakan.
Menurut Rafi Ghani, apa yang sudah dilakukan tim medis Persiraja Banda Aceh tidak salah.
Justru yang dilakukan tim medis Persiraja Banda Aceh sudah benar.
“Saya di sana membantu juga dan sedang dibantu oleh tim media Persiraja Banda Aceh.”
Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Calon Lawan Tangguh Menunggu Jonatan Christie di Semifinal
“Dan saya juga itu spontanitas saja waktu melihat perut pemain itu diangkat, atletnya kelihatannya tidak bergerak.”
“Jadi saya langsung berlari secara spontan untuk membantunya,” kata Rafi Ghani.
Saat Ramadhan tergeletak dan tak sadarkan diri, Rafi Ghani sempat khawatir ada pendarahan di rongga perut.
Namun setelah diobservasi ternyata tidak ada ada.
Baca Juga: Emil Audero Mulyadi ke Timnas Indonesia, Ayah Kandungnya: Mimpi Kali!
Menurut Rafi Ghani, salah satu penyebab Ramadhan tidak sadarkan diri karena bola terlihat mengenai ulu hati.
Di sana, lanjut Rafi, terdapat bagian pernapasan, paru-paru, dan diagframa.
"Mungkin ada trauma di bagian itu dan untuk beberapa saat pemain tidak bisa bernapas dan akhirnya kesadarannya menurun," katanya.
Bagi Rafi Ghani, hal seperti yang dialami Ramadhan bukan yang pertama kali terjadi, khususnya di Persib.
Baca Juga: Jarak Klasemen Tipis, Borneo FC Siap Pertahankan Posisi dari Persija
Beberapa tahun lalu, I Made Wirawan dan Jendri Pitoy pun pernah pingsan saat berada di lapangan.
"Terus tahun 2018 saya juga pernah jadi dokter pendamping untuk jemaah haji, sempat ada seorang jemaah yang kena serangan jantung."
"Alhamdulillah, saya lakukan resusitasi dan alhamdulillah selamat," katanya.
"Jadi intinya, ketika menghadapi situasi seperti ini yang paling penting tidak panik, harus observasi apa yang harus kita lakukan."
"Kalau kita lihat nadinya lemah, harus langsung dilakukan resusitasi," ucapnya.