Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit dalam tiga pertandingan terakhir.
The Guardian tidak mampu meraih kemenangan saat berjumpa Persita Tangerang, PSS Sleman, dan PSIS Semarang.
Dua laga terakhir bermain imbang tanpa gol dan saat melawan Persita Tangerang, Bhayangkara FC kalah 2-1.
Menurut Paul Munster, belum menangnya Bhayangkara FC karena faktor dirugikan oleh kepemimpinan wasit.
Pria berusia 39 tahun itu menilai banyak keputusan yang janggal yang harus dirasakan Bhayangkara FC di tiga laga terakhir itu.
Termasuk saat melawan PSIS Semarang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (26/11/2021).
Baca Juga: Bhayangkara FC Kembali Imbang, Pelatih Paul Munster Kritik Keras Kepemimpinan Wasit
Dalam laga melawan PSIS Semarang semalam, Paul Munster menilai seharusnya wasit juga memberikan kartu merah ke Finky Pasamba.
Sebelumnya Finky Pasamba melakukan duel dengan gelandang Bhayangkara FC, Lee Yu-jun, pada menit ke-75.
Apesnya ada gerakan tambahan yang dilakukan oleh Lee Yu-jun dengan melepaskan tangannya ke wajah Finky Pasamba.
Wasit pun memberikan kartu merah ke Lee Yu-jun dan hanya mengeluarkan kartu kuning ke Finky Pasamba.
“Pemain PSIS Semarang itu memukul Lee Yu-jun terlebih dahulu.”
“Memang ada sedikit reaksi dari Lee Yu-jun tapi jika itu kartu merah seharusnya dua-duanya juga mendapatkan kartu merah.”
Baca Juga: Berubah Pikiran, Ralf Rangnick Tertarik Jadi Pelatih Tetap Man United
“Kami mau melihat laporan pertandingannya,” kata Paul Munster.
Lebih lanjut Paul Munster mengaku malu melihat kepemimpinan wasit di Indonesia.
Ia selalu kecewa dengan keputusan-keputusan aneh dari sang pengadil lapangan.
Baca Juga: Ralf Rangnick Jadi Pelatih Sementara Man United, 2 Pemain Pinggiran Batal Hengkang dari Old Trafford
Menurutnya tak hanya pertandingan Bhayangkara FC saja tapi beberapa laga lainnya pun wasit melakukan keputusan yang aneh.
Seharusnya wasit harus tegas dalam setiap pertandingan.
“Satu hal yang dikecewakan, walaupun saya bukan orang Indonesia saya malu dengan kepemimpinan perangkat pertandingan.”
“Bahkan ketika bermain, maupun pertandingan lain, dimana mereka membuat keputusan yang salah, yang bisa dibilang memalukan.”
“Apa yang sebenarnya terjadi saya enggak tahu, dan juga gak pernah menemukan jawaban yang pasti apa yang terjadi dengan wasit, gimana performa mereka,” kata Paul Munster.
Paul Munster sudah merasakan sepak bola Indonesia sejak 2019 dengan menjadi pelatih Bhayangkara FC.
Baca Juga: Play-off Piala Dunia 2022 - Jangan Terlalu Ngarep Ronaldo Bobol Gawang Turki
Selama tinggal di Indonesia, pria asal Irlandia Utara itu menilai bahwa seharusnya wasit-wasit di Indonesia juga harus berubah demi sepak bola lebih baik.
“Dalam 2,5 tahun di liga Indonesia itu hal yang sama, enggak ada tindakan yang jelas agar perangkat pertandingan melakukan yang bagus.”
“Setiap tim dipaksa move on untuk pertandingan berikutnya, setiap dirugikan, tanpa ada solusi yang jelas,” tutup Paul Munster.