Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Polisi menggeledah kantor Juventus dan melakukan investigasi terhadap para petinggi klub terkait dugaan pemalsuan laporan keuangan.
Jumat (26/11/2021) waktu setempat, Kepolisian Italia menggeledah kantor klub raksasa Liga Italia, Juventus.
Pihak berwenang memeriksa setumpuk dokumen mengenai transfer serta laporan pemasukan-pengeluaran dan data keuangan lainnya.
Otoritas dari Guardia Di Finanzia (semacam unit yang mengurusi kasus kejahatan finansial) melakukan investigasi terkait adanya dugaan pemalsuan laporan keuangan.
Manipulasi itu diduga terdapat dalam data keuntungan klub dari biaya transfer dan agen pemain antara 2018-2021.
Baca Juga: Terbongkar, Video Ronaldo Bentak Pemain Juventus karena Main Seperti Sampah
Menurut La Gazzetta dello Sport, enam petinggi Bianconeri ikut diinvestigasi polisi.
Mereka termasuk Presiden Andrea Agnelli, Wakil Presiden Pavel Nedved, dan eks direktur olahraga yang kini sudah hijrah ke Tottenham, Fabio Paratici.
"Guardia di Finanza tiba di Continassa (markas Juventus) untuk mengumpulkan informasi dan semua dokumen yang berhubungan dengan laporan finansial klub selama 2018-2021," tulis pernyataan yang dirilis Kantor Kejaksaan Umum Turin.
Penyelidikan digelar berdasarkan pemeriksaan CONSOB (badan yang mengawasi bursa efek) dengan dipertegas laporan COVISOC (badan pengawas klub Italia) pada Oktober lalu.
Petugas menemukan aliran dana mencurigakan senilai 50 juta euro dari hasil transaksi pemain dan komisi untuk agen.
Dikutip BolaSport.com dari Calciomercato, Guardia Di Finanza total menemukan 62 transaksi mencurigakan, dengan 42 di antaranya melibatkan Juventus.
Barter transfer antara Miralem Pjanic dan Arthur Melo antara Juventus dan Barcelona tahun lalu disebut-sebut ikut menjadi bahan investigasi.
Hingga berita ini naik, belum ada pernyataan resmi dari pihak Juventus sendiri.
Dalam data terpisah, Transfermarkt mencatat bahwa barter Pjanic-Arthur mendatangkan defisit 12 juta euro bagi Juventus jika dihitung berdasarkan valuasi pemain.
Pada musim 2020-2021 itu, Bianconeri mengeluarkan uang 143,61 juta euro untuk belanja pemain.
Di sektor pemasukan, mereka meraup 107,5 juta euro.
Akibatnya, neraca keuangan klub dari sektor transfer ini saja mencapai minus 36 juta.
Adapun untuk bursa transfer musim panas 2021, Juve meraup untung tipis 3,1 juta euro.
Sementara itu, dari laporan yang beredar, dugaan manipulasi terjadi karena ada pergerakan transfer 21 pemain yang membukukan dana sekitar 90 juta euro.
Namun, aliran uang ini dianggap mencurigakan karena dana yang bergerak diperkirakan hanya 3 juta euro.