Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sejarah Piala Kaisar, Copa del Rey Versi Jepang yang Pernah Dimenangkan Legenda Barcelona

By Beri Bagja - Sabtu, 4 Desember 2021 | 11:45 WIB
Andres Iniesta menjuarai Piala Kaisar bersama klub Liga Jepang, Vissel Kobe. (J LEAGUE)

BOLASPORT.COM – Jauh sebelum J.League digulirkan, Jepang sudah memiliki turnamen tertua, yakni Piala Kaisar, yang pernah dimenangkan legenda Barcelona, Andres Iniesta, bersama Vissel Kobe pada 2019.

J. League atau kompetisi Liga Jepang dengan format modern seperti sekarang dibentuk pada 1992.

Sebelum berlabel liga profesional, kompetisi di Negeri Sakura berisi klub-klub amatir dan semi-profesional dalam naungan Japan Soccer League dan Japan Football League.

Namun, jauh sebelum itu mereka memiliki Piala Kaisar (Emperor’s Cup) atau nama lengkapnya The Emperor's Cup JFA All-Japan Soccer Championship Tournament.

Pentas ini berlangsung sejak 1921, sehingga memegang status sebagai turnamen tertua di Jepang.

Kala itu, pemenang Piala Kaisar biasanya disebut sebagai "Tim Terbaik di Jepang" karena memang pesertanya berasal dari seluruh lapisan sepak bola.

Pesertanya tak hanya klub-klub Liga Jepang dari divisi 1-3, tetapi juga klub amatir dari JFL, liga lokal, hingga tim-tim universitas dan SMA dari seluruh penjuru Jepang.

Baca Juga: Rekor Andres Iniesta di Klub Liga Jepang: 100 Laga, 23 Gol, 22 Assist, Bertahan sampai Umur 39?

Bahkan sebelum Perang Dunia II, ada tim-tim dari Taiwan, Korea, hingga Manchuria yang ikut serta karena daerah tersebut masuk dalam Kekaisaran Jepang kala itu.

Piala Kaisar jadi satu dari dua turnamen sepak bola nasional terkenal di seluruh dunia yang diberi nama dari monarki setempat, bersama Copa del Rey di Spanyol.

Karena peserta kompetisi ini berasal dari berbagai lapisan dan kasta, tak jarang terjadi “pembunuhan” tim raksasa oleh tim yang lebih kecil di Piala Kaisar.

Sejak pembentukan J.League pada 1992, tim-tim profesional kasta teratas memang hampir selalu mendominasi Piala Kaisar.

Meski begitu, bukan tak mungkin ada "Giant Killing", mengingat format Piala Kaisar yang menggunakan sistem gugur.

Salah satu yang terkenal terjadi pada musim 2003-2004 saat juara J.League 2003, Yokohama F. Marinos, dipaksa bermain imbang 2-2 oleh SMA Funabashi pada ronde ketiga, sebelum susah payah menang adu penalti 4-1.

Format

Sepanjang perhelatan Piala Kaisar, format yang digunakan berbeda-beda.

Musim ini, Piala Kaisar 2021 diikuti oleh 90 tim, terdiri dari 20 tim J1 League, 22 tim J2 League, 1 wakil tim amatir terbaik, dan juga 47 wakil dari setiap prefektur.

Wakil masing-masing prefektur biasanya ditentukan lewat kompetisi lokal daerah terebut, pemenangnya beragam mulai dari tim J3, tim amatir, tim universitas, hingga tim SMA.

Ronde pertama biasanya dimulai Mei, dengan laga final dihelat pada 1 Januari tahun berikutnya, sebagai penanda penutup musim sepak bola di Jepang tahun tersebut.

Meski begitu, karena beberapa alasan, kadang laga final tak dihelat pada tahun baru, termasuk kompetisi tahun ini yang laga finalnya akan berlangsung pada 19 Desember 2021.

Laga final akan kembali digelar di Stadion Nasional Jepang, setelah dalam beberapa tahun terakhir tak dihelat di sana karena stadion sedang direnovasi jelang Olimpiade Tokyo 2020 lalu.

Hadiah

Ada banyak hadiah yang akan didapatkan pemenang Piala Kaisar. Pertama tentu saja ada trofi dan status sebagai "Tim Terbaik di Jepang".

Trofi asli Piala Kaisar diberi oleh FA Inggris pada 1919 dan digunakan sampai 1945 saat trofi tersebut dihancurkan oleh pemerintahan militer untuk kepentingan perang.

Pada tahun 2011, FA Inggris kembali memberikan JFA replika dari trofi asli Piala Kaisar, dengan Presiden JFA saat itu Junji Ogura berharap trofi ini akan jadi "simbol perdamaian".

Baca Juga: Kawasaki Frontale Juara Liga Jepang, Sah Jadi Penguasa Negeri Sakura 5 Tahun Terakhir

Pemenang bisa mengenakan emblem Yatagarasu, hewan mitologi burung gagak berkaki tiga, yang juga jadi lambang Federasi Sepak Bola Jepang (JFA).

Selain itu, hadiah terbesar adalah tiket langsung lolos ke babak grup Liga Champions Asia yang diberikan kepada sang juara, hal yang sudah mereka berikan sejak turnamen edisi 2001.

Tim Tersukses

Universitas Keio adalah tim tersukses di Piala Kaisar dengan pernah sembilan kali jadi juara dan empat kali runner-up. Meski begitu, mereka kali terakhir juara pada tahun 1956.

Keio unggul atas Urawa Red Diamonds, Yokohama F. Marinos, dan Universitas Kwansei yang sama-sama mengoleksi tujuh gelar Piala Kaisar.

Universitas Waseda adalah juara terakhir Piala Kaisar yang merupakan bukan tim dari Liga Jepang, yakni saat juara pada 1966.

Sedangkan juara yang bukan berasal dari kasta teratas Liga Jepang terakhir kali terjadi pada 2011.

Saat itu dua tim kasta kedua, F.C.Tokyo dan Kyoto Sanga, bertemu di final dengan F.C.Tokyo jadi juara.

Musim lalu, Kawasaki Frontale jadi juara dengan menang 1-0 lawan Gamba Osaka di partai puncak.

Legenda Barcelona, Andres Iniesta, juga pernah memenangi pentas ini bersama Vissel Kobe pada 2019.

Musim ini, gelaran Piala Kaisar 2021 sudah memasuki babak semifinal yang akan dihelat satu kali pada 12 Desember 2021 mendatang.

Urawa Red Diamonds akan menjamu Cerezo Osaka di Saitama, sedangkan juara bertahan Kawasaki Frontale menjamu Oita Trinita di Kawasaki.

Pemenang laga ini kemudian akan bertemu di partai final Piala Kaisar 2021 yang akan dihelat di Stadion Nasional Jepang, Minggu (19/12/2021) pukul 12.00 WIB.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P