Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Selain Lionel Messi, 2 Bek Legendaris Ini Pernah Dianggap Merampok Ballon d'Or

By Beri Bagja - Minggu, 5 Desember 2021 | 10:30 WIB
Lionel Messi memamerkan trofi Ballon d'Or 2021 menjelang laga PSG vs Nice di Liga Prancis, Rabu (1/12/2021) di Parc des Princes. (TWITTER @PSG_EN)

BOLASPORT.COM - Selain Lionel Messi, 2 bek legendaris Eropa pernah dianggap "merampok" Ballon d'Or, yakni Fabio Cannavaro dan Matthias Sammer.

Perdebatan mengenai layak tidaknya Lionel Messi menang Ballon d'Or 2021 terus bergulir di kalangan pesepak bola, pandit, maupun eks pemain.

Oleh beberapa pihak, Messi dianggap "merampok" trofi pemain terbaik tahun ini dari tangan Robert Lewandowski.

Kendati membawa timnas Argentina juara Copa America dan merebut semua penghargaan individu bergengsi di sana, tambahan gelar sebatas Copa del Rey dan melempemnya start awal musim ini bersama PSG menjadi cela.

Apalagi, Lewandowski sama sekali tak diberikan apresiasi atas segala prestasi luar biasanya sepanjang 2020, saat Ballon d'Or ditiadakan karena pandemi.

Salah satu yang menilai Messi tidak layak diberikan gelar ialah Antonio Cassano.

Baca Juga: Ramai-ramai Tolak Messi Juara Ballon d'Or 2021, Disebut Skandal

Mantan penyerang kontroversial yang pernah membela AS Roma, Real Madrid, serta dua klub Milan itu menganggap trofi pemain terbaik versi France Football memang lekat dengan skandal.

"Trofi 2020 seharusnya diberikan kepada Lewandowski. Saya pikir memberinya kepada Messi tahun ini adalah sebuah skandal," kata Cassano dalam percakapan di saluran Twitch milik mantan bomber timnas Italia, Christian Vieri.

"Tapi saya yakin ada juga skandal yang lain."

"Contohnya, memberikan Ballon d'Or kepada Matthias Sammer atau Fabio Cannavaro, bukan Paolo Maldini."

TWITTER.COM/BBCSPORT
Bek legendaris asal Italia, Fabio Cannavaro, berpose dengan trofi Piala Dunia.

"Mereka tampil bagus sebulan sebelum mendapatkan trofi, tetapi jika kita menempatkannya bersama, mereka bahkan tidak meraih setengah dari apa yang Maldini lakukan," imbuh Cassano, dikutip BolaSport.com dari Goal Italia.

Baca Juga: Kisruh Ballon d'Or 2021, Dewa Zlatan Akhirnya Bersabda soal Messi, Ronaldo, dan Lewandowski

Matthias Sammer dan Fabio Cannavaro ialah dua defender jagoan dalam zaman masing-masing.

Sammer memenangi Ballon d'Or 1996, sedangkan Canavaro pada 2006.

Pada tahun bersangkutan, Sammer menjuarai Bundesliga bersama Borussia Dortmund dan Euro 1996 bareng timnas Jerman.

Sementara itu, Cannavaro kampiun Liga Italia di Juventus (sebelum dicopot karena calciopoli) dan Piala Dunia 2006 sebagai kapten timnas Italia.

Cassano menganggap pencapaian Maldini bersama AC Milan jauh di atas level Sammer dan Cannavaro.

TWITTER.COM/OJBSPORTS
Zlatan Ibrahimovic (kiri) saat memperkuat Inter Milan dan berduel dengan legenda AC Milan, Paolo Maldini

Akan tetapi, legenda yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik Milan tersebut belum pernah mendapatkan satu pun gelar Ballon d'Or sepanjang karier gemerlapnya.

Maldini paling tinggi menempati peringkat tiga di edisi 1994 dan 2003.

Baca Juga: Langsung dari Korner, Hakan Calhanoglu Cetak Gol Olimpiade di Stadion Olimpico: Itu Memang Disengaja

"Maldini tampil dalam delapan final Liga Champions. Dia telah bermain 25 tahun dalam level yang absolut, sementara Sammer dan Cannavaro hanya melakukannya dalam satu bulan," kata Cassano lagi.

Senin (29/11/2021), Lionel Messi meraup poin terbanyak dari hasil voting untuk memenangi Ballon d'Or 2021.

Superstar Paris Saint-Germain itu menyisihkan pesaing terdekatnya, Robert Lewandowski, dengan margin 33 poin.

Baca Juga: Kalah Telak dari Lionel Messi di Ballon d'Or, Cristiano Ronaldo Bisa Balas Dendam di Dubai d'Or

Messi meraih trofi ketujuh Ballon d'Or miliknya yang menjadi rekor terbanyak dalam sejarah penganugerahan tersebut.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P