Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Proyek Yamaha, Takahiro Sumi, menyatakan dua kunci kesuksesan Fabio Quartararo menjadi juara MotoGP 2021.
Perjuangan keras Fabio Quartararo terbayar setelah melalui MotoGP 2021 dengan sebuah gelar dunia.
Dikatakan perjuangan keras lantaran pembalap berjuluk El Diablo itu menjadi juara dengan tidak mudah.
Dia harus berusaha untuk tampil konsisten sepanjang musim lantaran mendapat persaingan ketat dari pembalap Ducati, seperti Francesco Bagnaia dan Jack Miller lalu pembalap Suzuki, Joan Mir.
Baca Juga: Fabio Quartararo Sampai Bikin Pemain PSG Lupa Kompatriotnya pada MotoGP
Melalui penampilan konsisten sepanjang musim, Quartararo resmi menjadi juara MotoGP dengan unggul 26 poin dari Francesco Bagnaia di tempat kedua.
Pencapaian tersebut membuat Quartararo sukses menjadi juara MotoGP pertama asal Prancis.
Melihat pencapaian positif rider 22 tahun tersebut, Takahiro Sumi memberikan analisis pembalapnya mampu menjadi juara dunia.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Petarung Hebat, tetapi Warisannya Kurang Gemilang
Faktor pertama yang diucapkan oleh Takahiro Sumi adalah perasaan Quartararo pada motor menjadi kunci tampil gemilang di lintasan.
Hal itu dikarenakan perasaan memainkan peran penting Quartararo dalam menentukan keputusan untuk mendorong batas kemampuan atau tidak.
"Fabio adalah pembalap yang ingin mendorong batas kemampuannya. Kuncinya adalah perasaannya," kata Takahiro Sumi, dilansir BolaSport.com dari Paddock GP.
"Ketika dia mempunyai feeling yang baik, dia bisa mencapai batasnya, tetapi dia tidak akan bisa melakukan itu ketika dia tidak memiliki perasaan nyaman dengan motor."
"Motor tahun ini sangat memberikan Fabio kenyamanan."
"Ketika pembalap mencoba mendorong batas, sehingga motor dapat merespon dengan baik, yang berarti sasis tahun ini baik-baik saja untuk membuat kenyamanan," tambahnya.
Baca Juga: Soal Prestasi di Kejuaraan Dunia BWF, Indonesia Cuma Kalah dari China
Faktor kedua yang disorot oleh Takahiro Sumi adalah Quartararo mempunyai keseimbangan mental.
Pembalap Prancis itu selalu berusaha untuk tetap tenang dalam mengatasi setiap dihampiri masalah.
"Mentalitas pembalap telah berubah dalam mengatasi situasi sulit, tim mampu mendapat kepercayaan diri kembali dan tenang bahkan ketika ketegangan sedang besar," kata Takahiro Sumi.
"Itu adalah hasil dari saling percaya, sekarang tim bisa menghadapi akhir pekan dengan lebih tenang," ungkapnya lagi.
Baca Juga: Alami Cedera, Kento Momota Resmi Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021