Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Langkah petinju kelas welter, Yordenis Ugas, masih buram meski dia mengalahkan Manny Pacquiao dalam laga terakhir.
Yordenis Ugas sempat menjadi buah bibir tatkala dia ditunjuk sebagai lawan terakhir dalam perjalanan karier Manny Pacquiao.
Kesempatan melawan Manny Pacquiao didapat usai Yordenis Ugas menjadi pengganti Errol Spence Jr yang cedera saat latihan.
Bertindak sebagai underdog melawan Manny Pacquiao yang memiliki nama besar, nyali Yordenis Ugas tidak surut sedikit pun.
Baca Juga: Conor McGregor Incar 6 Orang, Murid Khabib Nurmagomedov Masuk Daftar
Usai menjalani pertarungan selama 12 ronde, petinju asal Kuba tersebut menang atas Manny Pacquiao melalui keputusan mutlak.
Kemenangan tersebut membuat Yordenis Ugas menyandang status sebagai juara super kelas welter versi WBA.
Usai mengalahkan pria asal Filipina tersebut, langkah Yordenis Ugas selanjutnya masih menjadi tanda tanya.
Pasalnya, Yordenis Ugas dihadapkan dengan laga wajib sebelum mempertahankan sabuk juaranya.
Baca Juga: Dustin Poirier Diterpa Isu Pensiun, Pewaris Takhta Khabib Jadi Lawan Terakhir?
Petinju bergaya ortodhox tersebut dijadwalkan melawan Eimantas Stanionis lebih dulu.
Setelah itu, Yordenis Ugas baru bisa menjalani laga mempertahankan gelar melawan juara WBA reguler, Radzhab Buatev.
Tak ayal, kondisi ini membuatnya sedikit frustrasi.
Baca Juga: 2 Alasan Raja Kelas Ringan Mau Ladeni Conor McGregor
"Terima kasih kepada semua orang yang mendukung saya dengan situasi tak biasa ini," kata Yordenis Ugas.
"Saya bersyukur terkadang tinju menjadi memalukan," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari laman WorldBoxingnews.
Menyikapi hal ini, Yordenis Ugas mengaku sudah menghubungi presiden WBA yakni Gilberto Mendoza yang telah berjanji akan mencari lawan terbaik.
Sebelumnya, Gilberto Mendoza sudah menjanjikan Yordenis Ugas tidak akan menjalani laga wajib usai melawan Pacquiao atau Spence dalam unifikasi.
Baca Juga: Jadi Ini 2 Petarung Komplet di Kelas Ringan Versi Beneil Dariush
"Ketika saya berbicara dengan Presiden WBA Gilberto Mendoza via telepon, dia mengatakan ingin menggelar laga terbaik untuk saya," ucap Ugas.
"Dia meyakinkan saya bahwa jika melawan Pacquiao atau Spence dalam unifikasi, dia tidak akan memberi saya laga wajib," imbuhnya.
Berpotensi menjadi korban PHP (pemberi harapan palsu) Yordenis Ugas kecewa dengan WBA yang memperlakukan seorang juara seperti ini.
"Saya datang ke Kolombia untuk berdiskusi, dan pesan saya tidak pernah ditanggapi," ucap Yordenis Ugas.
Baca Juga: UFC 269 - Dustin Poirier Bilang Begini soal Skill Bertinju Charles Oliveira
"Saya baru saja membayar denda puluhan ribu dolar untuk pertarungan saya yang dibebankan oleh WBA."
"Sungguh menakjubkan WBA memperlakukan seorang juara seperti itu," imbuhnya.
Kini Yordenis Ugas tengah menunggu keputusan dari WBA yang sedianya akan dirilis pada pekan ini.
"Kami akan menunggu keputusan besok dan kami siap untuk langkah selanjutnya," kata Yordenis Ugas.
"Saya terlahir memang untuk bertarung," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Di-KO Tyson Fury 2 Kali, Deontay Wilder Galau Soal Masa Depannya