Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kesuksesan Inter Milan menggebuk Cagliari menjadi pembuktian bagi Simone Inzaghi yang telah mengembangkan taktik Antonio Conte.
Juara bertahan Serie A, Inter Milan, terus melaju di Liga Italia 2021-2022.
Terbaru, Inter Milan sukses menaklukkan tamunya, Cagliari, pada pekan ke-17 Liga Italia.
Bermain di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (13/12/2021) atau Senin dini hari WIB, Inter Milan berhasil menggebuk Cagliari dengan skor 4-0.
Inter baru bisa membuka keunggulan 1-0 atas Cagliari pada menit ke-29.
Lautaro Martinez membuat I Nerazzurri leading berkat gol tandukannya yang memanfaatkan sepak pojok Hakan Calhanoglu.
Pada menit ke-44, Inter nyaris memperbesar keunggulan menjadi 2-0 jika saja sepakan penalti Lautaro Martinez tidak digagalkan Alessio Cragno.
Barulah pada menit ke-50, Inter mampu menambah keunggulan menjadi 2-0 berkat gol Alexis Sanchez.
Baca Juga: Anak Emas Barcelona Gagal Gabung Real Madrid Gara-gara Salju
Inter semakin di atas angin setelah Hakan Calhanoglu melesakkan gol jarak jauh pada menit ke-66.
Gol dari playmaker asal Turki tersebut membuat Inter memimpin 3-0 atas I Rossoblu.
Martinez mencetak gol keduanya pada laga kali ini di menit ke-68 usai menuntaskan assist dari Nicolo Barella yang membuat Inter unggul 4-0.
Baca Juga: Anak Emas Barcelona Sebut Lionel Messi Monster
Hasil ini membuat I Nerazzurri menggusur posisi rival sekota mereka, AC Milan dari puncak klasemen.
Inter berhasil meraup 40 poin, unggul satu angka dari AC Milan.
Di tempat terpisah, pesaing terdekat mereka lainnya, Napoli, justru takluk 0-1 dari Empoli.
Adapun empat gol yang bersarang ke gawang Cagliari membuat Inter kini mengumpulkan 43 gol dari 17 pertandingan.
Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi di Serie A sejauh ini.
I Nerazzurri besutan Simone Inzaghi memberikan gambaran bahwa mereka telah berevolusi dari tim yang bermain bertahan menjadi tim ofensif.
Simone Inzaghi tidak mengelak adanya perubahan dan perkembangan Inter sejak era Antonio Conte.
Di bawah Antonio Conte, Inter lebih bertahan dan cenderung mengandalkan serangan balik.
Baca Juga: Cuma Main Seri Lawan Osasuna, Xavi Hernandez: Pemain Muda Barcelona Hebat Sekali
Berbeda dengan Inzaghi, Inter tampak lebih dinamis dengan membawa penguasaan bola, kreativitas dan sepak bola menyerang meski menggunakan skema pakem 3-5-2 warisan Conte.
"Kami sedikit menaikkan tekanan, para pemain dalam skuad saya juga meminta itu," kata Inzaghi, dikutip BolaSport.com dari DAZN.
"Kami telah menemukan keseimbangan yang baik akhir-akhir ini, kami menempati ruang dan terkadang memiliki bek tengah dan bek sayap yang mendorong maju untuk menyerang."
"Ketika saya menerima Inter, saya hanya berpikir Achraf Hakimi akan pergi."
Baca Juga: Hasil Liga Spanyol - Benzema Main Bentar dan Cetak Gol, Real Madrid Hancurkan Juara Bertahan
"Kami kemudian kehilangan Christian Eriksen dan Romelu Lukaku, jadi saya harus mengubah banyak hal, tetapi saya memiliki klub yang luar biasa di belakang saya."
"Kami bekerja keras menemukan pemain yang berfungsi untuk proyek klub."
"Saya harus membuat keputusan dan tidak mudah untuk meninggalkan beberapa talenta hebat."
"Namun, mereka semua telah berkolaborasi sangat baik dengan saya dan staf saya," ujar Inzaghi melanjutkan.