Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Barcelona tersudutkan dengan dua cara tersisa untuk merekrut Erling Braut Haaland dari Borussia Dortmund di tengah krisis finansial mereka.
Krisis finansial Barcelona membuat mereka kehilangan ikon klub, Lionel Messi, pada awal musim 2021-2022.
Kondisi keuangan klub belum juga membaik meski kompetisi sudah berjalan hampir setengah musim.
Tersingkirnya Barcelona dari Liga Champions musim ini memperburuk situasi keuangan mereka.
Klub asuhan Xavi Hernandez gagal mengumpulkan pundi-pundi bonus dari kompetisi tersebut.
Baca Juga: Bukan Uang, Barcelona Lebih Takut Diganggu PSG soal Transfer Haaland
Meski begitu, Barcelona tetap butuh perbaikan tim yang membutuhkan dana cukup besar untuk mendatangkan pemain.
Semakin hari, berita tentang ketertarikan Barcelona akan Erling Braut Haaland terus beredar secara kencang.
Striker Borussia Dortmund tersebut diyakini menjadi target utama Barcelona untuk memperbaiki lini depan mereka.
Akan tetapi, Barcelona membutuhkan hingga 170 juta euro (sekitar Rp2,7 triliun) untuk bisa mendatangkan Haaland yang sudah mencakup harga transfer, gaji pemain, dan komisi untuk agen.
Baca Juga: PSG Adakan Pembicaraan dengan Agen Ruediger untuk Tikung Real Madrid
Dilansir BolaSport.com dari Sport, Barcelona memiliki dua cara agar bisa mendapatkan suntikan dana untuk transfer Haaland.
Cara pertama adalah memanfaatkan pinjaman dari Bank Goldman Sachs yang sebelumnya sudah membiayai proyek Espai Barca.
Klub berjuluk La Blaugrana tersebut sudah mendapat pinjaman hingga 595 juta euro (sekitar Rp9,1 triliun) untuk jangka waktu 10 tahun dari Goldman Sachs.
Meski awalnya diperuntukkan untuk Espai Barca, klub bisa menggunakan sebagian pinjaman untuk biaya transfer pemain.
Baca Juga: Mimpi Barcelona Datangkan Haaland Ditertawakan Presiden Liga Spanyol
Sementara cara kedua bisa dilakukan Barcelona dengan menerima tawaran dari lembaga investasi CVC.
CVC tengah berusaha menjalin kerja sama dengan Liga Spanyol tetapi beberapa klub seperti Real Madrid dan Barcelona masih menolaknya.
Jika Barcelona akhirnya menerima, mereka bisa menggunakan 15 persen dari alokasi dana CVC untuk klub demi memperlancar kegiatan transfer.
Saat ini, sulit bagi La Blaugrana untuk mewujudkan transfer impian tanpa pinjaman dari pihak di luar klub.