Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Yamaha sejatinya memiliki alasan untuk tidak ingin mendatangkan Valentino Rossi yang kala itu tampil mengesankan bersama Honda.
Valentino Rossi memiliki beberapa pengalaman menarik dalam perjalanan karier yang cukup panjang yakni selama 26 musim di ajang balap motor grand prix.
Salah satu momen yang menarik dalam perjalanan karier Valentino Rossi adalah keputusannya untuk pindah dari Honda ke Yamaha.
Valentino Rossi berani mengambil risiko meninggalkan Honda yang pada saat itu mendominasi MotoGP selama hampir satu dekade.
Baca Juga: Quartararo Mau DIjadikan Tandem Marquez, Media Italia Ungkap Skenario Kiamat Yamaha
Yamaha mulai mengendus peluang The Doctor untuk bergabung setelah dia tidak puas dengan pandangan banyak pihak.
Kesuksesan Valentino Rossi selama berada di Honda dianggap datang bukan dari bakat dan kerja kerasnya, tetapi karena dari motornya.
Hal inilah yang mendasari Valentino Rossi untuk tertarik berlabuh ke Yamaha yang kala itu kesulitan untuk sekadar meraih kemenangan.
Akan tetapi, langkah pria asal Italia itu untuk bergabung bersama pasukan Iwata dipenuhi dengan drama.
Baca Juga: Valentino Rossi Akan Duet dengan Lando Norris pada Balapan Mobil
Hal inilah yang diungkapkan oleh Davide Brivio yang notabene menjadi salah satu otak di balik kepindahan Valentino Rossi.
Davide Brivio yang kala itu menjadi manajer tim pabrikan Yamaha menuturkan bagaimana petinggi pabrikan garpu tala tidak ingin mendatangkan Valentino Rossi.
Nama besar Valentino Rossi dan kondisi Yamaha yang sedang mengalami kesulitan menjadi penyebabnya.
"Awalnya, Yamaha tidak mau merekrut Valentino Rossi," kata Davide Brivio kepada Motorsport, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Baca Juga: Valentino Rossi Akan Duet dengan Lando Norris pada Balapan Mobil
"Itu karena ada pandangan jika dia menang itu karena kemampuannya dan jika dia kalah maka semua akan fokus menyalahkan motornya," imbuhnya.
Kondisi mulai berubah tatkala sang mastermind YZR-M1 yakni Masao Furusawa meyakinkan petinggi Yamaha untuk merekrut Valentino Rosi.
"Yang mengubah pemikiran itu adalah Masao Furusawa, yang pada 2003 menjadi pemimpin proyek kami (pada MotoGP)," ucap Davide Brivio.
"Dia yang meyakinkan presiden Yamaha bahwa Valentino Rossi harus didatangkan bagaimanapun caranya."
Baca Juga: Marc Marquez: Hidup Saya Sekarang Tak Akan Berarti Tanpa Motor
"Bersama-sama kami meyakinkan manajemen bahwa untuk menang sangat peting memiliki pembalap hebat."
"Honda menang, ya, tapi mereka melakukannya dengan yang pembalap terbaik yakni Mick Doohan dan Rossi," imbuhnya.
Dorongan dari Masao Furusawa membuat Davide Brivio dan sang Managing Director, Lin Jarvis, mulai menyusun langkah.
Apa yang terjadi berikutnya menjadi sejarah.
Valentino Rossi menjadi penyumbang gelar terbanyak bagi Yamaha di kelas MotoGP dengan empat titel sekaligus ikon bagi pabrikan asal Iwata.
Baca Juga: Yamaha Optimistis Andrea Dovizioso Bisa Kompetitif pada MotoGP 2022