Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek Juventus, Matthijs de Ligt, membuat pengakuan mengejutkan usai membantu I Bianconeri menekuk Bologna di Liga Italia.
Juventus sukses mencuri tiga poin dari markas Bologna dalam laga pekan ke-18 Liga Italia 2021-2022.
Bermain di Stadion Renato Dall'ara, Minggu (19/12/2021) dini hari WIB, Juventus menang dengan skor 2-0 atas Bologna.
Menurut data statistik dari Lega Serie A, I Bianconeri sejatinya kalah dominan dalam duel tersebut.
Mereka hanya memegang penguasaan bola sebesar 43 persen.
Baca Juga: Bikin Gol ala Lionel Messi, Gavi Dipuji Habis-habisan Xavi Hernandez
Namun, Juventus tampil lebih efektif dengan melepaskan 10 tembakan, enam di antaranya mengarah tepat ke gawang Bologna.
Sementara Bologna hanya mampu mengarahkan tiga dari 11 tembakan yang dilesakkan ke gawang Juventus.
Gol pembuka Juventus dicetak oleh Alvaro Morata ketika pertandingan baru berjalan enam menit.
Morata melepaskan tembakan kaki kanan di dalam kotak penalti usai meneruskan umpan terukur Federico Bernardeschi.
Juventus baru bisa mencetak gol keduanya pada menit ke-69 melalui Juan Cuadrado.
Cuadrado mencetak gol dengan tendangan roket kaki kanannya dari dalam kotak penalti.
Tendangan Cuadrado yang membentur kepala Aaron Hickey membuat bola berbelok ke arah tiang jauh dan mengecoh kiper Bologna, Lukasz Skorupski.
Selepas pertandingan tersebut, Matthijs de Ligt menyanjung permainan timnya.
Menurutnya, Juventus telah menunjukkan 'kedewasaan' dalam kemenangan tandang tersebut.
"Kami bermain dengan kedewasaan tinggi, meskipun kami dapat meningkatkan banyak hal dalam cara kami membangun dari belakang," kata De Ligt seperti dikutip BolaSport.com dari DAZN.
"Kami bermain bagus, Bologna tidak memiliki banyak peluang yang berbahaya, tetapi kami harus meningkatkan kemampuan menyerang kami."
"Saya selalu ingin menang dan melakukan segala kemungkinan untuk menang," ujarnya.
Lebih lanjut, palang pintu timnas Belanda itu membuat pengakuan mengejutkan soal dirinya.
De Ligt mengaku kerap marah jika melihat mentalitas lemah dari para pemain Juventus.
"Terkadang saya marah, karena saya tidak mengerti ketika melihat pemain dengan mentalitas yang lemah," sambungnya.
"Itu membuat saya marah. Kesalahan bisa terjadi, tetapi mentalitas tidak boleh goyah," tutur mantan bek Ajax Amsterdam itu menambahkan.
Baca Juga: Borussia Dortmund Ingin Haaland Bertahan, tapi Direktur Klub Akui Dia Bisa Pergi