Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sebuah dongeng tersaji pada Kejuaraan Dunia 2021 ketika pemain non-unggulan berhasil menjadi juara.
Loh Kean Yew mencatat prestasi tinggi ketika berhasil menjadi salah satu pemenang pada final Kejuaraan Dunia 2021.
Tidak ada yang mengira bahwa Loh Kean Yew bisa mencapai podium tertinggi pada salah satu hajatan paling bergengsi di bulu tangkis itu.
Loh lolos ke Kejuaraan Dunia 2021 sebagai pemain di peringkat 40 dunia.
Baca Juga: Hasil Final Kejuaraan Dunia 2021 - Puavaranukroh/Taerattanachai, 2 Bulan, dan 5 Gelar Beruntun
Sebagai informasi, patokan peringkat yang dipakai adalah versi pekan ke-38, atau pada 21 September 2021.
Pada titik itu, tidak banyak yang memperhitungkan Loh. Bahkan setelah Loh memenangi Hylo Open 2021 dan menjadi runner-up Indonesia Open 2021 pada November lalu.
Sorotan baru tertuju kepada Loh ketika dia mengalahkan Viktor Axelsen (Denmark) pada babak pertama Kejuaraan Dunia 2021.
Penampilan bagus dalam beberapa turnamen terakhir membuat publik sadar bahwa ada potensi besar yang dibawa Loh.
Baca Juga: Hasil Final Kejuaraan Dunia 2021 - Yamaguchi Juara, Ratu Bulu Tangkis Kena Kutukan Lee Chong Wei
Loh mengonfirmasi peluangnya sebagai juara dunia ketika mampu mengalahkan pemain papan atas lain, Anders Antonsen (Denmark), di semifinal.
Meski demikian Loh rupanya tidak pernah berpikir bahwa dia akan menjadi juara dunia.
Perasaan itu baru hilang ketika bola lob Loh yang dibiarkan saja oleh Kidambi Srikanth dinyatakan masuk pada final di Palacio de los Deportes Carolina Marin, Huelva, Minggu (18/12/2021).
Poin tersebut memastikan kemenangan Loh sekaligus sebuah tinta emas bahwa dia telah berhasil memenangi Kejuaraan Dunia.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2021 - Jejak Tangan Dingin Pelatih Indonesia di Balik Para Finalis Tunggal Putra
"Saya tidak bisa mempercayainya," kata Loh di mixed zone selepas pertandingan.
"Dari awal tahun sampai sekarang saya tidak yakin ini bisa terjadi. Sekarang saya bisa bilang bahwa saya sangat bahagia," imbuhnya.
Pikiran Loh sebelumnya tertuju pada pertandingan finalnya. Dia memikirkan bagaimana caranya agar Kidambi tidak terlalu mendominasi dalam serangan.
Strategi Loh awalnya tidak berhasil. Akan tetapi, dia berhasil beradaptasi untuk memegang kendali sebelum gim pertama berakhir.
Loh merebut gim pertama dengan skor 21-15. Pada gim kedua Kidambi sempat memimpin pada poin-poin kritis.
Namun, kekalahan pada gim pertama tampaknya membuat Kidambi kurang tenang. Mantan pemain nomor satu itu justru membuat kesalahan sendiri.
Kemenangan pun dipastikan Loh melalui adu setting pada gim kedua.
"Saya senang strategi saya berhasil. Saya bisa tetap bermain sabar dan agresif pada saat yang sama." tutur Loh.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2021 - Gagal ke Final, 10 Wakil Sudah Klaim Medali Perunggu Lebih Dulu
Loh sendiri menjadi pemain asal Singapura pertama yang menjadi juara dunia.
Malahan Singapura tidak pernah melihat pemainnya meraih medali dari Kejuaraan Dunia sebelum atlet kelahiran Penang, Malaysia, masuk memperkuat timnas mereka.
Loh bukan satu-satunya pemenang pada final Kejuaraan Dunia 2021.
Dari sektor ganda putra, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) berhasil membayar kegagalan mereka pada Kejuaraan Dunia sebelumnya.
Baca Juga: Kronologi Anthony Ginting Temukan Mobil Kesayangan hingga Cabut Laporan agar Pencuri Bertobat
Pada 2019 Hoki/Kobayashi hanya menjadi runner-up. Mereka kalah dari pasangan veteran Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Tahun ini, langkah Hoki/Kobayashi lebih mudah.
Suntikan kepercayaan diri mereka dapat menyusul titel juara dari Denmark Open 2021, Indonesia Masters 2021, dan BWF World Tour Finals 2021.
Medali emas Kejuaraan Dunia akhirnya masuk ke koleksi trofi Hoki/Kobayashi setelah menang ats He Ji Ting/Tan Qiang dari China dalam dua gim langsung.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2021 - Negara Tetangga Bergiliran Rebut Medali di Tunggal Putra, Indonesia Kapan?
Mereka menjadi pasangan ganda putra putra Jepang pertama yang berhasil menjadi juara dunia.
Catatan ini juga membuat Jepang setara dengan Indonesia dengan sama-sama pernah memiliki juara dunia dari empat sektor berbeda.
Jika Indonesia masih puasa gelar di ganda putri sepanjang sejarah Kejuaraan Dunia, Jepang masih mandul di ganda campuran.
Skuad Negeri Matahari Terbit sejatinya berpeluang bersanding dengan China yang gelarnya di Kejuaraan Dunia sudah komplet di kelima sektor.
Baca Juga: Timnas Bulu Tangkis Indonesia Mundur dari 3 Turnamen di India, PBSI Ungkap Alasannya
Namun, Yuta Watanabe/Arisa Higashino tumbang pada laga final kali ini.
Masalah punggung membuat Watanabe tak bisa berbuat banyak ketika menghadapi Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (2/Thailand).
Puavaranukroh/Taerattanachai menang dalam dua gim langsung untuk melanjutkan tren kemenangan mereka.
Penguasa baru ganda campuran itu kini memenangi lima gelar secara beruntun dalam waktu dua bulan. Lima gelar dalam dua bulan. Ya, Anda tidak salah baca.
Hasil Final Kejuaraan Dunia 2021
XD: Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (2/Thailand) vs Yuta Watanabe/Arisa Higashino (3/Jepang) 21-13, 21-14
WS: Akane Yamaguchi (2/Jepang) vs Tai Tzu Ying (1/Taiwan) 21-14, 21-11
WD: Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (1/China) vs Lee So-hee/Shin Seung-chan (2/Korea Selatan) 21-16, 21-17
MD: Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (5/Jepang) vs He Ji Ting/Tan Qiang (16/China) 21-12, 21-18
MS: Loh Kean Yew (Singapura) vs Kidambi Srikanth (12/India) 21-15, 22-20