Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Loh Kean Yew Putra Malaysia yang Hijrah ke Singapura demi Bulu Tangkis
Ketika berbicara tentang Suzuki, Pernat tidak memberikan penilaian. Dia hanya menyorot peran ganda Shinichi Sahara di dalam manajemen Suzuki.
"Suzuki. Kejatuhan mereka karena menempatkan Shinichi Sahara dalam peran ganda sebagai manajer tim dan direktur teknis," kata mantan manajer Valentino Rossi itu.
Selanjutnya Pernat memberikan sorotan kepada Aprilia. Dia memandang Aprilia tidak mengalami perkembangan signifikan meski pernah satu kali mendapatkan podium pada MotoGP 2021.
"Aprilia. Saya memberi mereka nilai di passing grade karena tim ini telah menggunakan konsesi selama bertahun-tahun," ungkap Pernat.
"Motornya telah berkembang, tetapi tidak sebesar harapan saya. Mereka mengelola departemen balap dengan baik, ada podium, tetapi kemudian kinerja mereka menurun," tambahnya.
Baca Juga: Loh Kean Yew Akan Berlatih bersama Viktor Axelsen Lagi di Dubai
Terakhir, Pernat menganalisis tentang KTM. Pada MotoGP 2021, KTM seolah tidak mampu memberikan persaingan.
"KTM. Nilai mereka lima. Mereka adalah perusahaan dengan banyak uang dan sponsor penting, tetapi bekerja dengan buruk tahun ini, baik dari sudut pandang teknis maupun dalam mengelola pembalap mereka," ujar Pernat.