Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eks kiper Juventus, Gianluigi Buffon, blak-blakan menyebut mantan timnya kehilangan jati diri karena kehadiran Cristiano Ronaldo.
Juventus mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid pada 2018.
Kehadiran Cristiano Ronaldo diharapkan bisa membawa Juventus meraih kesuksesan di Liga Champions setelah mereka gagal di final pada 2017.
Namun, sampai akhirnya Ronaldo memutuskan kembali ke Manchester United pada musim panas 2021, Juventus masih belum berhasil menjuarai Liga Champions.
Ronaldo memang sukses mempersembahkan lima gelar untuk Juventus, tapi dia gagal membawa klub itu meraih trofi yang terakhir kali dimenangi mereka pada 1985.
Baca Juga: Sudah Hengkang, Ronaldo dan Messi Masih Jadi Raja Gol Juventus dan Barcelona di 2021
Kegagalan Ronaldo mempersembahkan kesuksesan di kancah Eropa bagi Juventus itu menjadi sorotan Gianluigi Buffon.
Secara terang-terangan, Buffon mengatakan bahwa sebenarnya kehadiran Ronaldo telah membuat Juventus kehilangan jati dirinya.
Buffon tidak berada di ruang ganti Juventus pada musim pertama Ronaldo.
Namun, dia kemudian kembali ke Juventus dari Paris Saint-Germain pada 2019 dan bermain bersama Ronaldo hingga musim panas 2021.
Pria yang kini memperkuat Parma ini memberikan pandangannya tentang mengapa Juventus tidak mencapai kesuksesan di Eropa.
Baca Juga: Lebih Hebat Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi? Robert Lewandowski Jawab Begini
"Juventus memiliki kesempatan untuk memenangi Liga Champions pada tahun pertama Ronaldo tiba," kata Buffon kepada TUDN, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Itu merupakan tahun saya berada di Paris Saint-Germain, dan saya tidak tahu apa yang terjadi," ujarnya lagi.
Buffon merujuk kepada momen tersingkirnya Juventus di babak perempatfinal Liga Champions 2018-2019 setelah takluk dari Ajax.
"Ketika saya kembali, saya bekerja dengan CR7 selama dua tahun dan kami melakukannya dengan baik bersama-sama," ucap Buffon.
"Akan tetapi, saya pikir bahwa Juventus kehilangan DNA sebagai sebuah tim."
Baca Juga: Belum Resmi Jadi Pemain Barcelona, Xavi Sudah Siapkan Posisi untuk Ferran Torres
"Kami mencapai final Liga Champions pada 2017 karena kami adalah tim yang penuh pengalaman."
"Namun, di atas semua itu, kami adalah satu kesatuan dan ada persaingan untuk tempat dalam grup yang sangat kuat."
"Kami kehilangan itu ketika hadir Ronaldo," tuturnya lagi.