Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Runner-up MotoGP 2021, Francesco Bagnaia, menilai bahwa MotoGP menjadi lebih baik karena rasa hormat di antara para pembalap telah berubah.
Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, memenangkan empat balapan pada 2021 dalam perjalanannya ke posisi kedua dalam klasemen akhir MotoGP 2021 setelah terbukti menjadi saingan utama juara dunia, Fabio Quartararo dalam perebutan gelar.
Meskipun pertarungan kejuaraan antara keduanya tidak pernah sampai ke tahap yang panas saat Fabio Quartararo mengamankan mahkota dengan dua balapan tersisa, kedua pembalap memancarkan rasa hormat satu sama lain setiap saat.
Baca Juga: Merasa Tak Berhasil, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Ubah Susunan Pelatih
Setelah tersingkir dari GP Emilia Romagna dan menyerahkan gelar kepada Quartararo, Bagnaia adalah orang pertama yang menyambut pembalap Yamaha itu di pitlane untuk memberi selamat kepadanya.
Bagnaia menyatakan bahwa pembalap Prancis itu selalu lebih pantas mendapatkan gelar juara daripada dirinya.
Secara umum, generasi baru pembalap telah menyebabkan sangat sedikit kontroversi antara satu sama lain. Hal ini jauh dari persaingan masa lalu pada MotoGP seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Marc Marquez, Casey Stoner, Sete Gibernau, dan Max Biaggi.
"Saya pikir olahraga kami berubah, karena bertahun-tahun yang lalu tidak seperti ini. Ini adalah halaman yang bagus dari olahraga kami karena rasa hormat selalu menjadi hal utama," kata Bagnaia dalam podcast dengan Motorsport.com.
"Dan lebih dari sebelumnya, saya pikir, dan saya merasa bahwa rasa hormat adalah hal utama."
Baca Juga: Media Negeri JIran Soroti Kisah Sedih Bulu Tangkis Malaysia
Rasa hormat yang diterima Bagnaia dari rekan-rekannya juga meluas ke dalam garasi Ducati melalui rekan setimnya, Jack Miller.
Pembalap Australia itu mengatakan bahwa pada akhir musim dia akan melakukan apa yang dia bisa untuk membantu Bagnaia meraih gelar juara dunia jika dia positif untuk melakukannya, sementara di Austin dia melambaikan tangan kepada Bagnaia saat dia menuju ke posisi ketiga.
"Saya pikir kami telah menciptakan hal yang hebat di dalam garasi karena udara di dalam garasi sangat tenang. Kami banyak bekerja sama. Dan yang pasti itu adalah sesuatu yang banyak membantu pekerjaan kami," tutur Bagnaia.
'Terkadang, dia mencoba ban yang berbeda, saya mencoba sesuatu yang berbeda dan setelah sesi kami selalu berbicara tentang sesi tersebut," aku murid Valentino Rossi dari Akademi VR46 itu.
"Saya pikir Jack adalah rekan setim yang hebat, karena ini sudah tahun ketiga bersama. Kami saling mengenal sejak 2011 dan kami memiliki hubungan yang baik. Kami adalah dua pembalap cerdas dan itu cara terbaik untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik."
Baca Juga: Realistis, Espargaro dan Vinales Tak Ditargetkan Rebut Gelar MotoGP 2022