Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang timnas Singapura, Shahdan Sulaiman legawa dan tetap merasa bangga meski mereka gagal melaju ke final Piala AFF 2020.
Singapura gagal melaju ke final Piala AFF 2020 setelah kalah agregat 3-5 dari timnas Indonesia.
Singapura harus menghentikan langkahnya setelah imbang 1-1 dalam laga leg pertama dan pada leg kedua semifinal Piala AFF 2020 kalah 2-4 dari Indonesia.
Baca Juga: Klausul Pelepasan Erling Haaland Sudah Rilis, Hanya 3 Tim yang Sanggup Bayar
Dalam laga leg kedua semifinal yang mempertemukan Singapura vs Indonesia itu, Shahdan Sulaiman keluar sebagai pemain terbaik.
Shahdan Sulaiman dipilih sebagai pemain terbaik setelah membawa Singapura unggul pada menit ke-74 berkat tendangan bebas yang dilakukannya.
Baca Juga: Aston Villa vs Chelsea - Steven Gerrard Lewatkan Boxing Day karena COVID-19
Golnya sempat membawa Singapura memimpin meski akhirnya skor disamakan oleh timnas Indonesia.
Setelah perpanjangan waktu, Singapura bahkan harus mengakui keunggulan timnas Indonesia.
Baca Juga: COVID-19 Mengganas Lagi, Pep Guardiola Heran Orang Inggris Tidak Mau Pakai Masker
Dengan hasil itu, tentu Shahdan mengatakan bahwa mencetak gol adalah hal yang bagus untuknya.
Tetapi, ia merasa tak ada yang spesial sebab Singapura hanya menelan kekalahan.
Baca Juga: Sosok Pemenang Rp 32,5 Juta Lelang Signed Jersey Persija untuk Korban Semeru
“Saya bahagia bisa mencetak gol untuk tim. Namun, seperti yang Anda lihat meskipun kami unggul, akhirnya tidak bisa memenangi pertandingan."
"Gol itu menjadi seperti gol biasa,” ujar Shahdan Sulaiman dalma jumpa pers sesusai pertandingan, Sabtu (25/12/2021).
Menurutnya, Singapura dipaksa bermain tidak dengan kekuatan penuh karena harus kehilangan pemain karena kartu merah.
Baca Juga: 3 Klub yang Pernah Tolak Lionel Messi, Termasuk dari Indonesia
Safiwan Baharudin dan Irfan Fandi diusir dari lapangan oleh wasit setelah melakukan pelanggaran.
Dalam perpanjangan waktu, kiper Singapura Hassan Sunny juga dikartu merah setelah melanggar Irfan Jaya.
Dengan hanya bermain sembilan orang sejak menit ke-70, tentu permainan Singapura menjadi pincang.
Baca Juga: Takluk dari Timnas Indonesia, Pelatih Singapura: Tak Perlu Disesali
Namun, Shahdan mengaku ia dan rekan-rekannya tetap bersemangat untuk bisa menampilkan yang terbaik.
Sayangnya, perjuangan itu tak memberikan dampak besar sehingga Singapura harus mengakui keunggulan lawan.
“Kami seperti kekurangan waktu dan seperti dalam keadaan pincang untuk memenangi laga,” kata Shahdan.
“Namun, itu bukan akhir segalanya dan kami tetap berusaha untuk berjuang meskipun tidak berdampak banyak pada permainan.”
Meski Singapura tak bisa meraih hasil maksimal pada laga kali ini, Shahdan mengaku tetap merasa legawa dan bangga.
Shahdan mau tidak mau harus menerima hasil karena kehilangan tiga pemain sekaligus dalam pertandingan tersebut.
Baca Juga: Klausul Pelepasan Erling Haaland Sudah Rilis, Hanya 3 Tim yang Sanggup Bayar
Namun, ia mengaku tetap bangga karena meski The Lions pincang, para pemain tetap menampilkan yang terbaik hingga akhir pertandingan.
“Saya tetap bangga dengan penampilan tim, kami sudah berjuang, memberikan segalanya, dan melakukan apa pun untuk pertandingan,” ucap Shahdan.
Tak lupa ia juga bersyukur karena suporter tetap memberikan dukungan untuk Singapura meski gagal melaju ke final.
“Suporter telah memberikan dukungan meskipun hasilnya tidak sesuai keinginan. Senang rasanya mereka memberikan apresiasi terhadap perjuangan kami di lapangan,” tuturnya.