Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Merendah untuk Meroket, Pep Guardiola Ungkap Kelemahan Man City Sambil Singgung Liverpool

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Senin, 27 Desember 2021 | 16:00 WIB
Pep Guardiola mengungkap satu kelemahan Manchester City sambil menyinggung Liverpool dalam sebuah wawancara. (TWITTER.COM/MANCITY)

BOLASPORT.COM - Pep Guardiola mengungkap satu kelemahan Manchester City sambil menyinggung Liverpool dalam sebuah wawancara.

Manchester City sampai saat ini masih menjadi favorit untuk menjuarai Liga Inggris 2021-2022.

Hingga pekan ke-19, Manchester City masih memuncaki klasemen dengan raihan 47 poin dari 19 laga.

The Citizens unggul enam poin atas Liverpool yang berada di posisi kedua dengan koleksi 41 poin dari 18 laga.

Selain memuncaki klasemen, Manchester City juga menjadi klub dengan jumlah gol terbanyak di Liga Inggris musim ini.

Baca Juga: Berkat Gol Menit 91, Wonderkid Arsenal Lewati Torehan Cristiano Ronaldo

Bersama Liverpool, Manchester City telah mencetak 50 gol dalam 19 laga di Liga Inggris 2021-2022.

Tak hanya menjadi klub paling subur, Manchester City juga hanya kebobolan 12 kali sepanjang musim ini.

Berbagai catatan apik itu membuat Manchester City kembali difavoritkan untuk meraih gelar juara musim ini.

Musim lalu, Manchester City meraih gelar Liga Inggris setelah bersaing dengan rival sekota, Manchester United.

Meski tampil sangat hebat di ajang Liga Inggris musim ini, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui klubnya masih memiliki satu kelemahan.

Baca Juga: Dustin Poirier Dimusnahkan, Raja Kelas Ringan Pantas Rebut Penghargaan Fighter of the Year

TWITTER.COM/PREMIERLEAGUE
Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, merayakan gol ke gawang Leicester City dalam laga Liga Inggris di Stadion Etihad, Minggu (26/12/2021).

Guardiola menyebut sektor pertahanan Manchester City masih belum bagus.

"Itu soal penguasaan bola. Jika Anda melihat para pemain kami secara individu, kami bukan bek yang bagus," ucap Guardiola, seperti dikutip BolaSport.com dari Sportbible.

"Jadi, secara individual, Bernardo Silva, Ilkay Guendogan, Kevin De Bruyne, Raheem Sterling, Riyad Mahrez, bahkan Joao Cancelo, Oleksandr Zinchenko, kami bukan bek yang bagus," lanjut Guardiola.

Namun, seolah merendah untuk meninggi, Guardiola menyatakan Manchester City bisa sedikit kebobolan karena menguasai bola.

Segalanya bisa saja terjadi apabila sebuah klub bermain dengan menguasai bola.

Baca Juga: Catatan Gila Manchester City: Menang 9 Laga Beruntun, Cetak 30 Gol, Kebobolan 6 Kali

"Namun, kami memiliki penguasaan bola. Penguasaan bola menjadi satu-satunya alasan kenapa tim Anda menjadi lebih stabil," kata pelatih asal Spanyol itu.

"Anda menciptakan peluang, itu karena penguasaan bola. Anda kebobolan sedikit, itu karena penguasaan bola. Itulah bagaimana cara Anda bermain sepanjang pertandingan."

"Jika gelandang mengendalikan itu semua, tim Anda akan stabil di lini belakang dan hebat di lini depan."

"Tanpa itu, seluruh pemain akan kehilangan banyak peluang," tutur Guardiola menambahkan.

Guardiola juga sempat menyinggung rival utama Manchester City musim ini, yakni Liverpool.

Baca Juga: Persita Resmi Tampung Gelandang Timnas Tajikistan usai Dilepas Borneo FC

Eks pelatih Barcelona itu mengaku timnya tidak bisa menyerang secara cepat seperti yang dilakukan Liverpool.

Namun, Guardiola lagi-lagi mengatakan penguasaan bola adalah hal penting untuk stabilitas tim.

"Kami tidak bisa menyerang lebih cepat. Kami bukan Liverpool. Mereka ahli dalam hal itu, kami tidak," ujar Guardiola.

TWITTER.COM/LFC
Para pemain Liverpool merayakan kemenangan atas Leicester City lewat adu penalti pada babak perempat final Piala Liga Inggris 2021-2022 di Stadion Anfield, Rabu (22/12/2021).

"Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan dengan itu. Kami tahu kami harus menggiring, menggiring, menggiring, dan bermain dengan bola."

"Sabar bukan berarti malas dan lambat. Itu soal penguasaan bola. Kalau menguasai bola, Anda tertib dan semuanya stabil."

Baca Juga: Timnas Indonesia Dapat Angin Surga Jelang Main di Final Piala AFF 2020

"Stabilitas adalah kuncinya. Ini bukan soal bertahan 40 meter di belakang atau 40 meter di depan, atau tekanan tinggi, atau bertahan, atau bola panjang, atau apa pun."

"Untuk menjadi stabil sebagai sebuah tim, penguasaan bola adalah kunci, tidak lebih dari itu," ucap Guardiola mengakhiri.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P