Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rexy Mainaky Jadi Direktur Kepelatihan Sektor Ganda BAM

By Delia Mustikasari - Rabu, 29 Desember 2021 | 13:50 WIB
Pelatih Kepala Tim Nasional Bulu Tangkis Thailand, Rexy Mainaky. (DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Legenda ganda putra Indonesia, Rexy Mainaky, terpilih sebagai direktur kepelatihan sektor ganda dalam susunan tim kepelatihan yang diumumkan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Selasa (28/12/2021).

Dalam restrukturisasi susunan kepelatihan lainnya terakhir pada Mei tahun lalu, BAM telah kembali memiliki dua kepala. Satu untuk sektor tunggal dan satu untuk sektor ganda dalam upaya untuk menghidupkan kembali prestasi bulu tangkis timnas Malaysia.

Direktur kepelatihan Wong Choong Hann, yang sebelumnya mengelola lima pelatih kepala, sekarang hanya akan memimpin sektor tunggal, sementara wakilnya Rexy Mainaky telah dipromosikan untuk mengawasi sektor ganda sebagai direktur kepelatihan kedua.

Baca Juga: Kidambi Srikanth Berpeluang Jumpai Loh Kean Yew pada Semifinal India Open 2022

Baik Choong Hann maupun Rexy akan diawasi oleh Datuk Kenny Goh selaku ketua bidang coaching and training (CNT).

Perubahan terbaru terjadi hanya dua minggu setelah Malaysia pulang tanpa juara dari Kejuaraan Dunia di Huelva, Spanyol, sementara Singapura memenangkan gelar pertama mereka melalui Loh Kean Yew.

Tahun ini, Lee Zii Jia memenangkan All England, sementara Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih pedali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020.

Prestasi ini dipandang tidak cukup baik, terutama ketika bahkan Singapura sekarang telah menghasilkan juara dunia dan para penggemar sudah kehabisan kesabaran.

Ini bukan pertama kalinya BAM menggunakan struktur seperti itu. Pada 2002, Indra Gunawan (Indonesia) memimpin sektor tunggal, sedangkan Park Joo-bong dari Korea Selatan mengambil peran sebagai pelatih kepala ganda.

Struktur tersebut dibubarkan dan dihidupkan kembali selama bertahun-tahun dengan Rashid Sidek dan Rexy ditunjuk sebagai pelatih kepala tunggal dan ganda nasional pada 2010.

Kenny mengaku tidak ada jaminan bahwa perubahan kali ini juga berhasil.

"Hanya ada beberapa struktur untuk bekerja dengan tidak peduli bagaimana kami membalikkannya,” kata Kenny dalam konferensi pers setelah memimpin pertemuan CNT dilansir BolaSport.com dari The Star.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Berdasarkan Angka, Indonesia Masuk Negara Peraih Medali

"Tentu saja, tidak ada jaminan. Betapa saya berharap memiliki tongkat ajaib untuk membuat segala sesuatunya bekerja dengan segera. Segalanya bisa menjadi lebih buruk jika kami tidak melakukan perubahan."

Menurut Kenny, pihaknya tidak berubah demi perubahan. Tetapi, perubahan dilakukan setelah analisis menyeluruh dari hasil turnamen tim nasional baru-baru ini.

"Struktur tersebut bertujuan untuk mengatasi kelemahan dalam tim, kurangnya rencana permainan, inkonsistensi, terlalu banyak tingkat struktur kepelatihan, kurangnya fokus dalam sesi latihan dan kurangnya ketangguhan mental," tutur Kenny

"Kami percaya bahwa dengan merampingkan struktur yang kami miliki sebelumnya, itu akan membawa para pemain kami ke level yang lebih tinggi dan pada akhirnya mencapai tujuan kami," ujar Kenny.

Kenny tidak malu untuk meringkas kinerja keseluruhan para pemain pada 2021 sebagai "bisa lebih baik" meskipun meluncurkan Proyek 2024 mereka tiga tahun lalu.

"Kami memiliki tantangan besar di depan kami tahun depan di mana kami menghadapi Hangzhou 2022 (Asian Games), Birmingham 2022 (Commonwealth Games), dan SEA Games Vietnam (di Hanoi)," kata Kenny.

"Dan salah satu tonggak utama kami dalam Proyek 2024 jelas adalah Piala Thomas. Kami ingin melakukannya sebaik mungkin, semoga mencapai final."

Baca Juga: Rexy Mainaky Sebut Chia/Soh Bisa Kalahkan Hoki/Kobayashi jika Konsisten 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P