Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu, sudah dua bulan menjalani turnamen yang padat untuk menutup kalender kompetisi 2021.
Pusarla Venkata Sindhu telah menempuh jarak ribuan mil dalam beberapa bulan terakhir saat ia melompat dari Odense ke Paris pada Oktober dan kemudian ke Bali pada November sebelum mengakhiri turnamen pada Kejuaraan Dunia 2021 di Huelva, Spanyol lebih awal bulan ini.
Tetapi, tahun baru menjamin menjadi tahun yang lebih sibuk untuk Pusarla Venkata Sindhu saat dia memulainya dengan India Open mulai 11 Januari di New Delhi.
Baca Juga: Ulasan Bulu Tangkis 2021, Kemenangan Indonesia pada Thomas Cup 2020
Selain turnamen reguler, pebulu tangkis berusia 26 tahun itu juga akan menghadapi turnamen besar yakni Commonwealth Games mulai Juli dan Asian Games pada September.
"Beberapa bulan lalu terasa sibuk sekali. Namun, selalu penting memperbaiki peringkat dan posisi unggulan dalam turnamen. Jadi, saya bersama pelatih fisik sepanjang waktu sehingga saya bisa menyesuaikan pertandingan," kata Sindhu dilansir BolaSport.com dari Times of India.
"Kami memiliki turnamen berkelanjutan yang akan datang pada 2022. Tetapi, untuk menjaga performa Anda, Anda harus memilih turnamen yang akan diikuti. Saya akan melakukannya setelah berdiskusi dengan pelatih saya dan tim," ucap Sindhu.
Sindhu juga menantikan untuk tampil pada Asian Games 2022.
"Asian Games selalu sulit karena semua pemain top Asia tampil bagus belakangan ini. Kami harus tampil maksimal sejak babak pertama dan tidak akan ada pertandingan yang mudah," ujar Sindhu.
Baca Juga: Ini Kesan Direktur Kepelatihan Lama BAM Saat Akan Kerjasama dengan Rexy Mainaky
Sebuah kesalahan Sindhu adalah dia terhenti lebih cepat pada Kejuaraan Dunia 2021 tepatnya pada perempat final di tangan Tai Tzu Ying (Taiwan).
Bagi Sindhu, ini merupakan kekalahan kelima berturut-turut dari peringkat 1 dunia saat ini. Namun, Sindhu merasa itu bukan tugas yang mustahil untuk menjadi lebih baik daripada Tai.
"Anda perlu menyusun strategi sesuai dengan masing-masing pemain. Tai adalah pemain yang terampil, sementara seseorang seperti An Se-young (Korea Selatan) atau Akane Yamaguchi berbeda (Jepang)," aku Sindhu.
"Standar 10 pemain teratas hampir sama dan banyak tergantung pada siapa yang melakukannya
lebih baik pada hari itu," kata Sindhu.
Baca Juga: Ancaman Menakutkan Mike Tyson kepada Lennox Lewis yang Menjadi Aib