Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo, menceritakan sempat mengalami depresi sebelum bergabung dengan Honda.
Setelah mendulang berbagai kesuksesan bersama Yamaha, Jorge Lorenzo memutuskan untuk mencari tantangan baru.
Ducati menjadi pelabuhan baru Jorge Lorenzo setelah sembilan tahun bersama Yamaha.
Penampilan pria berjulukan X-Fuera itu di Yamaha terbilang gemilang. Dia pasalnya sukses meraih tiga gelar juara dunia MotoGP bersama YZR-M1.
Baca Juga: Viktor Axelsen Akan Mulai Latihan di Dubai, tetapi Masih Tunggu Loh Kean Yew Datang
Dengan bekal kesuksesan di Yamaha, Lorenzo berharap juga mempertahankan eksistensinya di Ducati.
Namun, ekspektasi Lorenzo bertepuk sebelah tangan. Dia gagal sukses bersama pabrikan Borgo Panigale tersebut.
Lorenzo berkarier di Ducati selama dua tahun pada 2017 dan 2018.
Tahun pertama Lorenzo bersama Ducati tidak berlangsung dengan mulus. Dia gagal memperoleh kemenangan dan hanya mendapat tiga podium.
Baca Juga: Marc Marquez Dituding Jadi Masalah yang Serius bagi Repsol Honda
Lorenzo lalu berhasil membaik pada tahun kedua di Ducati. Penampilannya lebih baik dengan memperoleh tiga kemenangan.
Sayangnya, penampilan membaik pria Spanyol itu tidak mendapatkan respons positif dari Ducati.
Lorenzo tidak menerima perpanjangan kontrak untuk berkarier di Ducati. Hal itu lalu membuatnya merasa depresi karena takut akan menganggur setelah di depak tim Italia itu.
"Dalam dua tahun bersama Ducati saya memiliki kenangan indah, mungkin satu-satunya kenangan buruk adalah sebelum Mugello ketika saya mengalami sedikit depresi," kata Lorenzo, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Pada saat itu, saya akan tanpa motor resmi untuk tahun berikutnya dan saya merasa seperti berada di momen terbaik karier," tambahnya.
Baca Juga: Curhat Mantan Rekan Setim Valentino Rossi, Depresi karena Takut Jadi Pengangguran
Ducati dikabarkan telah menginvestasikan jutaan euro untuk Lorenzo dengan hasil di luar ekspektasi.
Oleh sebab itu, Ducati memutuskan untuk mempromosikan Danilo Petrucci ke tim pabrikan Ducati pada 2019 menggantikan posisi Lorenzo.
Danilo Petrucci dipilih tim Italia itu karena memiliki bayaran yang tidak sebesar Lorenzo.
Buntut situasi tersebut, Lorenzo mengaku sangat sedih setelah tidak mendapatkan perpanjangan kontrak di Ducati.
"Semuanya negatif, saya hanya ingin tidur," ucap Lorenzo.
"Saya tidak tahu apakah itu depresi atau depresi kecil, tetapi semuanya tampak sangat menyedihkan. Saya sangat sedih," ucap dia menambahkan.
Baca Juga: Promotor Ternama Ingin Gelar Duel Jake Paul vs Conor McGregor pada 2022
Setelah Lorenzo gundah gulana, harapannya kembali bersinar setelah mendapat telepon dari Alberto Puig.
Manajer Repsol Honda itu ingin merekrut Lorenzo untuk menemani Marc Marquez berkarier di Honda pada MotoGP 2019.
Lorenzo menerima tawaran berkarier di Honda. Namun, petaka tak berhenti sampai di situ.
Juara dunia lima kali itu mengalami kesulitan beradaptasi dengan motor RC213V dan banyak mengalami kecelakaan pada MotoGP 2019.
Setelah kemampuan fisik dirasa sudah tidak siap untuk berkarier lagi, Lorenzo akhirnya memutuskan pensiun setelah MotoGP 2019 selesai.
Baca Juga: PV Sindhu Akan Selektif Pilih Turnamen yang Diikuti pada 2022