Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - CEO Aprilia, Massimo Rivola mengakui bahwa tim MotoGP-nya masih memiliki jalan panjang untuk menutup defisit meskipun mencetak podium terobosan pada 2021.
Pabrikan asal Italia itu membuat langkah terbesar pada MotoGP 2021 setelah tujuh musim comeback.
Aprilia menjadi salah satu dari hanya dua pabrikan yang diizinkan untuk membangun motor baru di tengah pembekuan pengembangan yang diberlakukan selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulu Tangkis Selama Kalender BWF World Tour 2022
Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, terbukti menutup musim di urutan delapan besar yang konsisten dan mencetak podium pertama Aprilia di era MotoGP modern ketika ia berada di urutan ketiga pada GP Inggris.
"Ya, pastinya itu adalah musim yang bagus dibandingkan dengan masa lalu," kata Rivola dilansir BolaSport.com dari Motorsport.
"Kami sangat ingin bertarung untuk 2022. Pertama, kami akan menjadi tim pabrikan di kejuaraan, tetapi jika kami melihat kemajuan kami dari 2019 ke 2021, mudah-mudahan 2022 akan mempertahankan perkembangan itu dan kami akan menutup celah ke depan."
"Tetapi, kami tetap saja tertinggal, jadi jalan masih panjang," ujar Rivola.
Di balik layar, musim 2021 bagi Aprilia tidak stabil, dengan wafatnya, Fausto Gresini yang timnya menjalankan Aprilia dari 2015 hingga 2021.
Sebelum itu, Aprilia hanya memiliki sedikit pilihan untuk mengisi kursi kedua ketika Andrea Iannone terkena larangan doping empat tahun dengan sejumlah nama dari MotoGP, termasuk Andrea Dovizioso dan Moto2 menolak tim.
Baca Juga: Duel Lawan Jon Jones Gagal Terwujud, Francis Ngannou Salahkan UFC
Lorenzo Savadori diberi tempat untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Ianone, sebelum digantikan dari GP Aragon oleh Maverick Vinales menyusul pengusirannya dari Yamaha.
Vinales melakukan yang terbaik dari urutan kedelapan pada GP Emilia Romagna, tetapi hanya mencetak poin dua kali dalam enam balapan terakhir saat ia mencoba beradaptasi dengan RS-GP.
Rivola yakin bahwa Aprilia akan mampu mengeluarkan yang terbaik dari pemenang balapan MotoGP sembilan kali pada tahun 2022.
"Pendekatan yang kami lakukan dengan Maverick adalah melakukan balapan sebagai tes. Jadi, mencoba berbagai bagian dan konfigurasi set-up untuk memahami apa yang lebih baik untuknya," tutur Rivola.
"Ini pasti mengorbankan hasil balapan itu sendiri dan sedikit kepercayaan dirinya yang sedikit lebih sulit untuk dibangun."
"Tetapi, saya yakin kami memiliki bakat super di Maverick dan saya yakin kami akan menemukan cara untuk mencocokkan sumber daya kami dengan bakatnya," ujar Rivola.
Baca Juga: Beda Dulu dan Sekarang, Jorge Lorenzo Ungkap Relasinya dengan Valentino Rossi