Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan petarung kelas berat UFC, Brendan Schaub, membeberkan solusi supaya impian Francis Ngannou menjadi petinju terwujud.
Sebelum terjun dalam dunia MMA, Francis Ngannou memang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang petinju.
Namun, rencana Francis Ngannou untuk terjun ke dunia tinju belum kesampaian karena adanya hambatan.
Permasalahan regulasi menjadi penyebab sulitnya sosok berjuluk The Predator itu mewujudkan impian menjadi petinju.
Baca Juga: Walau Marc Marquez Juara Lagi, Karisma Valentino Rossi Susah Ditandingi
Takdir siapa yang tahu. Ternyata, Ngannou justru mendulang kesuksesan ketika berkarier di MMA setelah gabung UFC.
Juara kelas berat UFC itu menjelma sebagai bintang sekaligus monster KO di kelas berat UFC.
Ngannou saat ini memiliki catatan full finish (knockout atau submission) tanpa pernah meraih kemenangan jalur decision.
Tercatat Ngannou mempunyai catatan 12 kali KO/TKO dan 4 kali submission dari 16 kemenangan yang sudah diraih di MMA.
Baca Juga: Alasan Jorge Lorenzo Jagokan Murid Valentino Rossi Rajai MotoGP 2022
Petarung Kamerun itu akan berstatus free agent setelah bertarung melawan Ciryl Gane yang merupakan penantang pertamanya sebagai pemilik gelar kelas berat dalam UFC 270 tanggal 22 Januari 2022.
Dengan kontrak bersama UFC yang menyisakan satu laga lagi, impian Francis Ngannou untuk bertinju kian terbuka lebar.
Dalam wawancara bersama TMZ, Francis Ngannou bahkan ingin menguji kemampuan bertinjunya dengan dua nama elit di kelas berat.
Tyson Fury dan Deontay Wilder menjadi dua nama petinju kelas berat yang sangat diminati Francis Ngannou.
Baca Juga: Komitmen 100 Persen Musuh Terakhir Manny Pacquiao Jadi Pawang Petinju Sangar
Berbicara mengenai keinginan Ngannou menjadi petinju, Brendan Schaub mempunyai solusi.
Brendan Schaub menyarankan petarung Kamerun itu untuk pindah dari UFC dan bergabung dengan promosi MMA lainnya.
"Anda bisa menjadi free agent dan menandatangi kesepakatan dengan Bellator atau RIZIN atau One Championship atau PFL atau Bare Knuckle, atau semacamnya," kata Schaub melalui The Schaub Show, dilansir BolaSport.com dari Independent.
"Dan Anda meminta ketentuan dalam kontrak Anda untuk diizinkan melawan Tyson Fury dan Deontay Wilder dan Anthony Joshua."
"Salah satu pertarungan melawan mereka membuat Anda dibayar lebih besar dari organisasi MMA mana pun," tambahnya.
Baca Juga: Pengakuan Valentino Rossi, Merasa Terhebat Selama 5 Tahun di MotoGP
Ngannou bercerita saat ini masih dalam proses negosiasi perpanjangan kontrak dengan UFC.
Dalam negosiasi tersebut, petarung 35 tahun itu meminta kepada UFC untuk menyertakan kesepakatan diizinkan tarung tinju.
Masalahnya UFC saat ini sedang sensitif terkait dengan memberi izin kepada para petarungnya menjajal olahraga adu jotos.
"Itu selalu menjadi masalah. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa saya alihkan," kata Ngannou kepada TMZ, terkait negosiasi dengan UFC.
"Ini akan terjadi dengan cara apa pun. Bahkan jika saya bertahan atau ketika saya dan UFC menyelesaikan kesepakatan baru, bagian tinju harus ada di dalamnya," tuturnya lagi.
Baca Juga: Valentino Rossi Mengaku Marah Saat Yamaha Rekrut Jorge Lorenzo