Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eks pemain AC Milan, Paolo Di Canio, menanggapi kontroversi yang dibikin oleh Romelu Lukaku di Chelsea dengan menyeret sosok Lionel Messi.
Romelu Lukaku membuat kontroversi di Chelsea usai berbicara blak-blakan soal kondisinya bersama klub asal London Barat tersebut.
Dalam wawancaranya bersama Sky Sport Italia, Romelu Lukaku mengaku bahwa dirinya tidak bahagia berseragam Chelsea.
Romelu Lukaku mengeluhkan sistem permainan Chelsea ala pelatih Thomas Tuchel yang dianggap tak cocok dengan dirinya.
Romelu Lukaku pun menyinggung keinginannya untuk kembali ke pelukan sang mantan klub, Inter Milan, yang baru saja meraih Scudetto pada musim 2020-2021 bersamanya.
Baca Juga: Ironis! Jadi Kapten Manchester United, Rekor Cristiano Ronaldo Dihancurkan Teman Sendiri
"Secara fisik, saya memang baik-baik saja, tetapi tidak merasa bahagia di Chelsea," kata Romelu Lukaku.
"Tuchel memutuskan untuk bermain dengan sistem berbeda tetapi saya tidak akan menyerah sebagai seorang profesional."
"Saya selalu bilang bahwa Inter selalu di hati saya. Saya tahu saya akan kembali ke Inter, saya harap demikian."
Baca Juga: AC Milan vs AS Roma - Termasuk Dewa Zlatan, 4 Pemain I Rossoneri Pulih dari Cedera
"Saya jatuh cinta dengan Italia, ini adalah waktu yang tepat untuk bicara dan biarkan orang tahu apa yang terjadi," ujar Romelu Lukaku.
Pengakuan mengejutkan dari Romelu Lukaku tersebut lantas ramai menjadi perbincangan di jagat sepak bola.
Mantan pemain AC Milan, Paolo Di Canio, pun mengecam perkataan yang terlontar dari mulut Lukaku tersebut.
Paolo Di Canio bahkan sampai menyebut bomber berpostur 191cm itu sebagai sosok yang sombong dan rapuh.
Menurut Di Canio, Lukaku tak pantas bertindak sombong dan bersikap seolah-olah sudah selevel dengan megabintang asal Argentina, Lionel Messi.
Baca Juga: Manchester United Keok, Cristiano Ronaldo Frustasi: Tendang Bola ke Langit hingga Acuhkan Fan Cilik
"Wawancara ini menunjukkan kelemahan seorang atlet yang setelah enam bulan menyerah, mungkin karena dia datang dengan arogansi seseorang yang tidak menyadari level dirinya yang sebenarnya," kata Di Canio dikutip BolaSport.com dari Sky Sport Italia.
"Dia memang memenangkan scudetto di Italia sebagai protagonis dengan rekan satu timnya yang lain, tapi dia bukanlah Lionel Messi."
"Inter tetap akan juara bahkan tanpa sosoknya, jika mereka memiliki Duvan Zapata atau seseorang seperti itu di lini depan."
"Dia adalah pemain fungsional yang melakukan tugasnya di tim tersebut."
Baca Juga: Christian Eriksen Siap Kembali, antara Reuni dengan Antonio Conte atau Balik ke Belanda
"Dia kemudian pergi ke tim jawara Eropa, di Liga Inggris melawan tim seperti Manchester City dan Liverpool, di mana dia hanyalah salah satu dari banyak nama besar."
"Jika Anda tiba di Chelsea dan berpikir akan menjadi nomor satu, Anda berada dalam kebangkitan yang kasar!"
"Chelsea bermain jauh lebih baik tanpa Lukaku. Dia adalah pemain yang rapuh."
"Jadi, dia tampaknya memiliki karakter, tetapi ketika dia berbicara seperti itu, sebenarnya dia sangat rapuh," ujar Di Canio menambakan.
Baca Juga: Jadi Kapten Manchester United Setelah 14 Tahun, Cristiano Ronaldo Malah Memble
Akibat kegaduhan yang dibikin Lukaku tersebut, striker asal Belgia itupun meminta maaf kepada pihak Chelsea dan yang bersangkutan.
Lukaku mengakui bahwa dirinya telah melakukan kesalahan dan berjanji akan menampilkan performa terbaik bareng Chelsea.
Romelu Lukaku is ready to move forward with Chelsea. pic.twitter.com/HF8vvC32uV
— B/R Football (@brfootball) January 4, 2022
"Kepada para fan, saya minta maaf atas keributan yang saya timbulkan," ucap Lukaku.
"Kalian tahu hubungan yang saya miliki dengan klub ini sejak masa remaja, jadi saya benar-benar mengerti bahwa kalian sedang kesal."
"Jelas terserah saya sekarang untuk memulihkan kepercayaan Anda, dan saya akan melakukan yang terbaik setiap hari untuk menunjukkan komitmen di tempat latihan dan dalam permainan untuk memastikan kami memenangkan pertandingan."
Baca Juga: Ada Cristiano Ronaldo, Manchester United Malah Lebih Mandul Ketimbang Musim Lalu
"Saya juga meminta maaf kepada manajer, rekan satu tim saya, dan dewan, karena saya pikir itu juga bukan momen yang tepat."
"Saya ingin bergerak maju dari ini dan memastikan bahwa kami mulai memenangkan pertandingan sepak bola dan memastikan bahwa saya mulai tampil untuk tim dengan cara terbaik," tutur Lukaku melanjutkan.