Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, belum membahas soal kelanjutan nasib Philippe Coutinho di klub tersebut.
Nasib Philippe Coutinho di Barcelona tidak menentu memasuki tahun 2022.
Barcelona diindikasikan akan melego Coutinho pada bursa transfer Januari 2022 untuk mengurangi alokasi gaji pemain.
Sebab, Blaugrana tidak bisa memasukkan pemain anyar mereka, Ferran Torres, ke skuad ataupun merekrut pemain baru jika tidak melepas sejumlah pemain.
Philippe Coutinho pun dianggap akan menjadi korban kebijakan Barcelona untuk menyehatkan neraca finansial mereka.
Coutinho per tahunnya mendapatkan gaji 9,1 juta euro atau Rp 148 miliar di Barcelona.
Xavi Hernandez dirumorkan sudah berbicara dengan Coutinho soal kondisi di klub.
Namun, Xavi membantah klaim itu meski tidak menutup pintu untuk kepergian Coutinho dari Camp Nou.
Baca Juga: Philippe Coutinho Terpinggirkan di Barcelona, Steven Gerrard Datang Jadi Juru Selamat
“Saya belum bicara dengan Philippe soal ini. Dia sudah banyak membantu tim saat bermain,” kata Xavi.
“Supaya ada pemain baru bisa datang, harus ada pemain yang pergi. Kami di Barcelona juga menunggu waktu bisa mendaftarkan Dani Alves. Jadi, perlu ada keseimbangan.”
“Namun, saya dan Coutinho belum berbincang tentang topik ini,” ucapnya.
Baca Juga: Akhirnya Terdaftar sebagai Pemain Barcelona, Dani Alves Bisa Lakoni Debut Kedua di Copa del Rey
Masalah keuangan sudah menghantui Barcelona sejak awal musim 2021-2022.
Sampai saat ini, Barcelona memang diketahui tengah mengalami krisis keuangan karena utang yang menggunung.
Bahkan, pada awal musim 2021-2022, Barcelona harus rela melepas Lionel Messi dan Antoine Griezmann.
Baca Juga: Terlilit Utang dan Berencana Rekrut Haaland, Barcelona Bikin Pelatih Klub Rival Kebingungan
Masuknya Philippe Coutinho ke daftar pemain yang berpotensi dibuang pun bukan melulu soal gaji.
Pemain asal Brasil tersebut gagal memenuhi ekspektasi sejak diboyong dari Liverpool pada 2018.
Ia hanya mencetak 25 gol dari 106 penampilan pada semua ajang kompetisi selama berseragam Barcelona.
Catatan itu tak cukup menjustifikasi jumlah uang yang harus dikeluarkan Barcelona untuk mendapatkan tanda tangannya.
Empat tahun lalu, Barcelona membayar 135 juta euro atau Rp 2,2 triliun.