Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan tunggal putra terbaik Malaysia, Ong Ewe Hock, percaya ada cara yang saling menguntungkan untuk memberikan kesempatan kedua bagi atlet yang terdegradasi dari Program Podium untuk mengejar karier olahraga mereka.
Ong Ewe Hock yang saat ini merupakan wakil presiden Asosiasi Olimpiade Malaysia (MOA), khawatir dengan jumlah atlet papan atas yang dikeluarkan dari program baru-baru ini karena pemotongan anggaran besar-besaran untuk kementerian olahraga, terutama untuk program elite.
Dengan kementerian olahraga berjuang dengan pendanaan, Ong Ewe Hock berharap lebih banyak keunggulan dan kekuatan akan diberikan kepada klub profesional dan atlet independen untuk berkembang.
Baca Juga: Jadwal Proliga 2022 - Hari Ini Mulai Pukul 14.00 WIB di Sentul
Dia merasa jalan yang harus ditempuh adalah profesionalisme dan memungkinkan pemain klub untuk mewakili negara juga.
Ong merasa sangat sia-sia untuk mendegradsai atlet top setelah menginvestasikan waktu dan uang untuk mereka selama bertahun-tahun.
"Kami tidak bisa menyalahkan pemerintah atas pemotongan anggaran ini karena banyak yang terkena dampak pandemi Covid-19, tetapi saya lebih suka fokus mencari solusi untuk ini," kata Ong dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Di Malaysia, kami fokus pada atlet muda dari usia 13-18 dan kemudian setelah 6-8 tahun investasi, kami mengeluarkan mereka dari program. Seorang atlet membutuhkan setidaknya 10 tahun untuk menembus tingkat internasional," ucap Ong.
"Kami cenderung fokus pada perkembangan mereka dan ketika mereka baru saja masuk ke tim senior, kami mendegradasi mereka. Di masa depan, orangtua mungkin tidak ingin anaknya memilih olahraga sebagai karier."
"Mengapa tidak mengizinkan klub profesional untuk membantu kementerian olahraga dan asosiasi olahraga nasional? Biarkan klub memainkan peran yang lebih besar," ujar Ong.