Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna, membantah rumor krisis keuangan yang terjadi di organisasinya.
Agung Firman Sampurna menegaskan bahwa tidak benar absennya pebulu tangkis Indonesia dari turnamen Internasional akibat permasalahan dana.
Para pemain pelatnas PBSI tidak mengikuti dua turnamen terakhir yaitu India Open 2022 (dua turnamen berikutnya di India) serta Kejuaraan Dunia 2021.
Absennya Anthony Sinisuka Ginting dkk. pada Kejuaraan Dunia 2021 disesali publik mengingat gengsi dari salah satu hajatan terbesar di jagat bulu tangkis itu.
Baca Juga: Hasil India Open 2022 - Tanpa Kesulitan, Ahsan/Hendra Sukses Taklukkan Tuan Rumah
Lebih-lebih, keputusan PBSI menarik pemain dari Kejuaraan Dunia didahului kabar adanya kesulitan finansial yang melatarbelakanginya.
Agung membantah dengan tegas kabar tersebut. Situasi keuangan PBSI saat ini disebutnya berada dalam kondisi sangat baik
"Tidak hanya baik, Kami memiliki kontrak dengan dua sponsor utama selama empat tahun," tegas Agung di sela-sela Seleknas PBSI 2022 di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
Agung menambahkan, apabila keuangan PBSI sedang dalam masalah tidak mungkin PBSI bisa menggelar turnamen internasional di Bali selama tiga pekan berturut-turut.
Baca Juga: Momen Comeback Pebulu Tangkis Tunggal Putri Malaysia Masih Tertunda
"Bagaimana ceritanya kita tidak punya dana untuk mengirim pemain ke luar negeri," kata Agung menambahkan.
"Sedangkan menggelar kejuaraan Badminton Festival (IBF) di Bali lalu yang dananya puluhan kali lebih besar saja mampu," tambahnya.
Agung menjelaskan juga bahwa PBSI juga mendapat kucuran dana dari pemerintah secara rutin di mana nominalnya mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Keberhasilan penyelenggaraan IBF di Bali disebut Agung juga berdampak positif dengan sejumlah pegiat usaha mulai mengantre menjadi sponsor baru PBSI.
Baca Juga: Shi Yu Qi Mengaku Tidak Dapat Kembali ke Performa Terbaik Pasca Cedera
"Banyak sponsor baru yang mengantre untuk mendukung PBSI," ucap Agung.
Agung menambahkan bahwa PBSI tidak akan mengubah posisinya sebagai operator dan regulator dalam negosiasi kerja sama dengan calon sponsor.
"Silakan bagi yang mau ikut mengajukan sebagai sponsor, akan diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siapa pun," sebut Agung.
Agung memaparkan tata kelola yang semakin transparan dan akuntabel akan mendukung kelanjutan pembinaan atlet-atlet muda.
Baca Juga: India Open 2022 Semakin Sepi Setelah Sejumlah Pemain Positif Covid-19
"Saya yakin, prestasi PBSI akan jadi tambah baik ke depannya," tegasnya.
Secara bertahap bulu tangkis tak hanya sekadar olahraga, tetapi juga akan didorong agar bertransformasi menjadi industri pada masa depan.
"Ini sesuai dengan visi-misi PP PBSI periode 2020-2024 yang dipimpinnya," jelas Agung.
Agung Firman juga menyatakan bahwa polemik terkait penggunaan bonus Piala Thomas juga sudah selesai.
Baca Juga: Di Tengah Isu Praveen/Melati, Ketua PBSI Minta Promosi-Degradasi Pelatnas Jangan Jadi Kontroversi
Para pemain sudah mendapat bonus terbesar, akan tetapi apresiasi juga diberikan kepada mereka yang ikut berperan dalam kesuksesan atlet.
"Tidak ada atlet yang bisa berprestasi tanpa kehadiran pelatih, juga jangan lupakan dukungan tim ofisial pelatih," ujar Agung.
"Namun tetap porsi terbesar tentunya diberikan kepada atletnya."
"Persoalan bonus sudah selesai. PBSI sudah kumpul dengan teman para pemain. Mereka sudah ketawa-ketawa," ujar Agung.
Agung Firman menegaskan tidak ada satu orang pun pengurus yang ikut menikmati hadiah atlet.
"PBSI cukup transparan dan nanti akan ada laporan yang diaudit, dan yang pasti kita tida mengambil jatah atlet," pungkasnya.
Baca Juga: Persaingan Sengit hingga Skor 30-29 Tercipta pada Seleknas PBSI 2021